Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (25/2/2016) pagi bergerak melemah 15 poin menjadi Rp13.428. Pada perdagangan sebelumnya rupiah berada di posisi Rp13.413 per dolar AS.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, mengatakan bahwa harga minyak mentah dunia yang masih dalam tren penurunan kembali membebani laju mata uang rupiah terhadap dolar AS. Di tengah situasi seperti itu, pelaku pasar uang cenderung meningkatkan kepemilikan pada mata uang yang dianggap 'safe haven' seperti dolar AS.
"Imbas dari kondisi tersebut membuat sejumlah mata uang di negara-negara penghasil komoditas, seperti rupiah cenderung mengalami pelemahan," katanya.
Dari dalam negeri, lanjut dia, laju mata uang rupiah juga dibatasi oleh sentimen pembatasan suku bunga bank oleh pemerintah. Namun diperkirakan sentimen itu bersifat jangka pendek karena kebijakan itu diharapkan dapat mendorong pertumbuhan Indonesia.
"Sentimen intervensi pemerintah cenderung mereda meski belum hilang sepenuhnya," katanya.
Sementara itu, Analis LBP Enterprises, Lucky Bayu Purnomo mengatakan bahwa faktor pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia akan menahan koreksi rupiah lebih dalam terhadap dolar AS.
"Tren mata uang domestik masih berpotensi membaik. Dengan suku bunga rendah maka kemampuan konsumsi masyarakat akan meningkat yang akhirnya kegiatan usaha akan naik," ujarnya.
Di sisi lain, lanjut Lucky Bayu Purnomo, bank sentral Amerika Serikat juga belum berencana untuk mengubah suku bunga acuan (Fed fund rate), sentimen itu akan menjadi faktor positif bagi mata uang di negara-negara berkembang, termasuk rupiah. (Antara)
Berita Terkait
-
Purbaya Sebut Dana SAL Rp 200 Triliun Sukses Turunkan Suku Bunga, Ini Buktinya
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Capai 3% Buntut Penurunan Suku Bunga The Fed
-
BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 4,75 Persen, Ini Alasannya
-
Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
-
Bank Indonesia Diramal Tahan Suku Bunga di Akhir Tahun, Ini Faktornya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar