Suara.com - Harga minyak global berbalik naik pada Jumat (Sabtu pagi WIB 12/3/2016), setelah Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan bahwa sesudah pasar mengalami kemuduran panjang, ada tanda-tanda harga mungkin telah "mencapai posisi terendahnya".
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, naik 66 sen menjadi berakhir di 38,50 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, patokan Eropa, naik menjadi 40,39 dolar AS per barel, menguat 34 sen dari penutupan Kamis (10/3/2016).
"Pasar sedang bergerak ke arah gagasan kita akan melihat beberapa pengetatan fundamental pasokan dan permintaan," kata Gene McGillian dari Tradition Energy.
Gagasan, yang muncul bulan lalu di tengah diskusi tentang pembekuan produksi yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, mengambil kekuatan dari laporan pasar terbaru IEA pada Jumat.
Setelah kemunduran 20-bulan yang telah memangkas harga lebih dari 60 persen sejak pertengahan 2014, pemulihan tentatif sedang berlangsung, IEA menyatakan.
"Harga minyak mentah internasional telah pulih dalam beberapa pekan terakhir," IEA mencatat dalam laporan.
"Namun demikian, ini tidak akan diambil sebagai tanda pasti bahwa kondisi terburuk telah berakhir. Meski begitu, ada tanda-tanda bahwa harga mungkin telah mencapai posisi terendahnya." IEA mengatakan upaya Saudi-Rusia untuk mengumpulkan produsen guna membekukan produksi sebuah "langkahn pertama dalam tindakan terkoordinasi yang ditujukan untuk menstabilkan harga" dengan tujuan mendorong minyak naik hingga 50 dolar AS per barel.
Namun IEA memprediksi ada jalan panjang harus ditempuh sebelum pasokan dan permintaan minyak menemukan keseimbangan nyata, mungkin pada 2017.
Di Amerika Serikat, laporan Baker Hughes tentang rig pengeboran aktif di negara ini menunjukkan penurunan lagi, sebanyak enam rig, minggu ini, menunjukkan berlanjutnya penurunan dalam produksi.
Bob Yawger, dari Mizuho Securities USA, menyoroti dukungan dari keputusan Bank Sentral Eropa pada Kamis untuk melepaskan stimulus lebih lanjut bagi ekonomi zona euro yang sedang sakit. "Uang gratis selalu positif untuk komoditas," katanya.
Namun, para analis menyuarakan catatan hati-hati karena masih adanya kelebihan pasokan global.
"Tahun lalu di musim semi kita melompat naik 20 dolar AS karena pemikiran seperti ini, maka ketika kita tidak melihat tanda-tanda bahwa produksi turun, pasar kembali memberikannya semuanya," kata McGillian. (Antara)
Berita Terkait
-
Harga Minyak Dunia Mulai Mendidih Lagi, Imbas Ketegangan AS-China
-
OPEC+ Ngotot Tambah Produksi 137 Ribu BPH, Pasar Panik!
-
Setelah Naik Tinggi Imbas Perang Iran-Israel, Harga Minyak Dunia Akhirnya Stabil
-
Harga Minyak Dunia Makin Anjlok Setelah Kondisi Perang Iran-Israel Kondusif
-
Gencatan Senjata Iran-Israel Bisa Goyah, Harga Minyak Dunia Naik Lagi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing