Bupati Pringsewu Lampung, Sujadi Saddad mendesak Pemerintah membatasi kran impor tembakau secara nasional. Pasalnya, akan berdampak pada kesejahteraan petani tembakau lokal. Menurut Sujadi, adanya informasi di media beberapa waktu lalu, dimana beberapa pabrikan rokok di Indonesia akan mengurangi pembelian tembakau lokal di tahun 2016.
Tak hanya mengurangi pembelian, sambung Sujadi, pabrikan rokok meninggalkan pembelian di beberapa daerah sentra tembakau, seperti di Lampung, Kendal, Temanggung, Boyolali, Bojonegoro, dan daerah sentra tembakau lainnya. Hal ini makin memperburuk petani tembakau lokal.
“Itu semua, imbas dari pembebasan impor tembakau secara nasional. Jika itu benar terjadi, nasib petani tembakau Indonesia akan semakin terpuruk, termasuk petani tembakau di Pringsewu Lampung,” kata Sujadi di Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Sujadi membeberkan, impor tembakau di tahun 2014 mencapai 120 ton, tahun 2015 meningkat 150 ton, dan di tahun 2016 ini akan meningkat lagi. Menurutnya, hal tersebut bisa diatasi satu-satunya cara dengan regulasi pembatasan impor.
Sujadi yang juga tokoh Nahdlatul Ulama Lampung ini, mendorong DPR dan pemerintah untuk bisa mengeluarkan regulasi yang berpihak kepada petani. Dalam konteks itu, di DPR saat ini sedang membahas RUU Pertembakauan. Harapannya, RUU tersebut benar-benar mengakomodir perlindungan terhadap petani tembakau lokal.
Menurut Sujadi, didalam RUU Pertembakauan, harus ditegaskan mengenai dua poin. Pertama, adanya pembatasan impor tembakau, dan kedua, cukai tembakau impor harus lebih tinggi dan cukai tembakau lokal harus lebih rendah. Sebabnya, ada disparitas pengenaan cukai antara tembakau lokal dan tembakau impor.
"Kami juga meminta Presiden Jokowi untuk membuat kebijakan pembatasan impor tembakau, dengan memprioritaskan tembakau lokal," ucap dia.
Berita Terkait
-
Pemerintah Diminta Tak Terbitkan Kebijakan Rokok yang Rugikan Banyak Pihak
-
AMTI Khawatir Konsumen Beralih ke Rokok Murah Gegara Kebijakan Ini
-
Dampak Kebijakan Penyeragaman Kemasan Rokok Terhadap Buruh
-
Pemerintah Didesak Susun Peta Jalan Industri Hasil Tembakau,
-
Gegara Aturan Baru, Industri Tembakau Disebut Terancam Mati Pelan-Pelan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur