Suara.com - Dalam acara Peresmian Jembatan Tayan di Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa, (22/3/2016), Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa tujuan dari berbagai pembangunan infrastruktur adalah untuk menghadirkan manfaat nyata bagi rakyat. Semua infrastruktur perhubungan diharapkan akan membuat pergerakan barang dan manusia menjadi lebih lancar. "Dan ujungnya rakyat akan mendapat harga barang dan jasa yang lebih murah", kata Presiden Jokowi.
Masyarakat, lanjut Presiden, juga merasakan kehadiran jembatan Pak Kasih Tayan di Kabupaten Sanggau. Keseriusan pemerintah dalam membangun jembatan ini ditinjukkan dengan pengerjaan yang sangat cepat hingga menggunakan tiga shift, karena dibutuhkan masyarakat. "Sebelum ada jembatan ini, mobil dan motor harus bayar Rp. 200.000. Artinya masyarakat mendapat keuntungan karena tadinya bayar, sekarang tidak," ujar Jokowi.
Jembatan Pak Kasih Tayan yang diresmikan hari ini merupakan bagian dari jalur Trans Kalimantan. Ini merupakan jembatan terpanjang di Kalimantan dengan total panjang 1.650 m. Jembatan ini menghubungkan Provinsi Kalimantan Barat di bagian Utara, dengan Provinsi Kalimantan Tengah di bagian Selatan.
Jembatan yang memiliki dua bentang utama, pertama panjangnya 430 meter dan bentang kedua mencapai 1.220 meter dengan lebar 11 m.
Kelak jembatan ini akam turut menjadi objek wisata bagi masyarakat sekitar sehingga memiliki banyak fungsi bagi masyarakat, serta mempunyai multiplier effect yang menguntungkan masyarakat. Ke depan, kehadiran jembatan ini diharapakan mendorong produk-produk asli Sanggau, asli Kalimantan Barat yang dapat dipasarkan di provinsi Kalimantan yang lain.
Jalan Lintas Batas Serawak-Sabah Tuntas 2019
Percepatan pembangunan infrastruktur, kata Jokowi, sudah menjadi kewajiban, baik pembanguanan jalan tol, bandara maupun pelabuhan harus dipercepat. Percepatan pembangunan ini mendorong mobilitas barang dan jasa. Presiden juga berjanji bahwa pembangunan jalan di sisi pinggir atau pembangunan jalan lintas paralel (pinggir garis batas) perbatasan di Pulau Kalimantan, yang berbatasan langsung dengan Serawak hingga Sabah, Malaysia sepanjang 1900 km akan selesai 2019. "Kita sekarang ini tidak Jawa sentris, harus diberikan prioritas pada luar Jawa termasuk wilayah perbatasan," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Jalan lintas paralel perbatasan adalah jalan yang sejajar dengan garis perbatasan Indonesia-Malaysia. Membentang dari ujung Barat hingga ujung Timur Pulau Kalimantan, melintasi 3 Provinsi yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis.
Berita Terkait
-
Review Film Jembatan Shiratal Mustaqim: Horor Moral yang Mirip Sinetron
-
Jadi Tersangka Korupsi PLTU Kalbar, Kenapa Adik Jusuf Kalla hingga Eks Direktur PLN Tidak Ditahan?
-
Sinopsis dan 6 Fakta Film Jembatan Shiratal Mustaqim, Terancam Diboikot?
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
Adik Jusuf Kalla dan Eks Dirut PLN Jadi Tersangka Korupsi PLTU Mangkrak Rp 1,35 Triliun
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Pakar Pangan Menilai Harga Gabah di Masa Pemerintahan Prabowo Menyenangkan
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang