Suara.com - Siapa sih yang gak kenal kartu kredit. Hampir semua perbankan di negara ini menyediakan produk kartu kredit. Kegunaan kartu kredit yang paling umum adalah sebagai alat pembayaran transaksi belanja.
Sementara, fasilitas lain dari kartu kredit yang sering menggiurkan sekaligus menjadi momok bagi nasabah adalah tarik tunai. Namun, apa iya tarik tunai kartu kredit terlarang untuk digunakan? Pahami dulu cara kerja si tarik tunai kartu kredit ini deh!
Setiap transaksi kartu kredit pasti terkena biaya tambahan. Tarik tunai sendiri ada yang namanya biaya penarikan dan bunga. Biaya tarik tunai sebesar 4 persen atau minimal Rp50 ribu dari total transaksi tarik tunai.
Fitur tarik tunai juga berbeda dengan transaksi pembelanjaan yang bisa diubah ke bentuk cicilan. Jadi, kalau kamu merasa nggak sanggup untuk melunasi tagihan tarik tunai secara penuh, lebih baik pikir-pikir dulu deh.
Saat tagihan transaksi tarik tunai kamu gak bisa dibayar penuh maka akan ada biaya bunga. Bisa kebayang kan besar bunga kalau tagihan dibiarkan gak terlunasi dari bulan ke bulan.
Manfaatin fasilitas tarik tunai kartu kredit sah-sah aja selama emang kamu benar-benar dalam keadaan kepepet, contohnya seperti berikut ini:
1. Keadaan genting / darurat
Nggak ada yang tahu akan hari esok, sama halnya dengan musibah. Semua bisa datang tanpa permisi. Semisal, salah satu anggota keluarga terkena penyakit demam berdarah dan harus mendapat perawatan di rumah sakit.
Sementara dana sudah habis-habisan karena aktifitas akhir tahun. Belum lagi ternyata rumah sakit terdekat sedang gak bisa melayani pembayaran via kartu kredit dan gak ada cover asuransi.
Kalau ditunda nggak mungkin dong, bisa fatal karena menyangkut nyawa. Di saat genting seperti inilah tarik tunai boleh dilakukan. Nominal penarikan hendaknya sesuai kebutuhan saja.
2. Keperluan bisnis
Kondisi urgent lain di mana kamu boleh menggunakan tarik tunai kartu kredit adalah saat ada kesempatan buat nambah pundi-pundi.
Contoh, Kesi seorang ibu rumah tangga yang punya usaha catering kecil. Selama 2 bulan belakangan usahanya agak lesu, nggak banyak yang ada di rekening bisnisnya.
Suatu hari Kesi ketiban order nasi box yang nilainya lumayan besar dari sebuah perusahaan, yaitu 300 nasi box yang harus disediakan bulan depan.
Berhubung usahanya lesu pemasukan selama 2 bulan, Kesi harus cari tambahan untuk biaya operasional. Kesi gak mau melepaskan kesempatan emas tersebut.
Simulasinya sebagai berikut:
Pesanan 500 nasi box dengan harga @35 ribu x 300 = Rp 10.500.000
Uang muka = Rp 3 juta
Biaya operasional yang dibutuhkan Kesi:
- Upah karyawan = Rp500 ribu x 1 orang = Rp500.000
- Modal dasar @20 ribu x 300 = Rp6 juta
- Keuntungan Rp10.500.000 - Rp6 juta - Rp500.000 = Rp4.000.000
- Rp6,5 juta - Rp3 juta = Rp3,5 juta
Total uang operasional yang dibutuhkan Kesi untuk dapat menyelesaikan pesanan sebesar Rp3,5 juta. Nah, keadaan seperti ini Kesi boleh kok melakukan tarik tunai sebesar Rp3,5 juta sebagai solusi tercepat.
Saat order selesai, Kesi bakal menerima sisa pembayaran sebesar Rp7,5 juta, jadi tagihan tarik tunai kartu kreditnya dapat dilunasi secara penuh. Kesi juga gak harus menunda pembayaran upah karyawannya. Kesi bisa tersenyum lebar karena dapetin keuntungan yang lumayan mengisi rekeningnya.
Semua dikembalikan lagi kepada pengguna, kartu kredit bisa sangat bermanfaat dan sebaliknya juga bisa jadi bumerang jika kurang bijak. So, jadilah pengguna kartu kredit yang bijak ya!
Baca juga artikel Duitpintar lainnya:
Hati-hati Aturan Tarik Tunai Kartu Kredit Baca Tuntas Sampai Tulisan Terkecilnya
Gimana Cara Apply Kartu Kredit yang Benar?
Tarik Tunai Kartu Kredit Gejala Awal Keuangan Bermasalah dan Cara Memperbaikinya
| Published by Duitpintar.com |
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani