Suara.com - Kasus dugaan suap dalam proyek reklamasi Teluk Jakarta yang melibatkan pimpinan PT Agung Podomoro Land Tbk mulai menimbulkan dampak negatif. Dalam perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin, (4/4/2016), harga saham emiten berkode APLN tersebut merosot 10 persen.
Penurunan yang menimpa harga saham APLN merupakan yang terbesar dalam perdgangan saham kemarin. Selain itu, harga saham dua emiten properti yang juga pengembang proyek reklamasi Teluk Jakarta juga ikut tertarik menurun. Kedua emiten tersebut adalah PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) dan PT Intiland Development Tbk (DILD). Harga saham PJAA merosot 0,78 persen dan harga saham DILD menurun 2,55 persen.
"Saya kira memang itu dampak dari kasus hukum reklamasi yang memang sedang ditangani aparat penegak hukum," kata Rudiyanto, pengamat pasar modal saat dihubungi Suara.com, Selasa (5/4/2016).
Mengenai berapa lama tekanan menimpa harga saham APLN, PJAA dan DILD, Rudiyanto mengaku tak bisa memastikanya. "Itu bergantung dari perkembangan penanganan kasus Reklamasi Teluk Jakarta. Cuma bagaimana secara fundamental terhadap para emiten itu, saya belum tahu karena belum menganalisisnya," tutup Rudiyanto.
APLN sendiri adalah salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia. Pengembang properti yang berdiri pada 30 Juli 2004 tersebut memiliki 40 anak usaha, 10 entitas dengan kepemilikan tak langsung melalui anak usaha, serta dua entitas asosiasi di bidang properti meliputi Jakarta, Karawang, Bandung, Bali, Balikpapan, Batam, Makassar dan Medan.
Hingga 29 Februari 2016, pemegang saham adalah Indofico dengan 64,75 persen saham, Prudential Life Insurance dengan 7,36 persen saham, Agung Podomoro Land sebesar 5,54 persen saham. Terakhir pemegang saham publik sebesar 17,2 persen.
Berita Terkait
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya
-
Tekanan Jual Investor Asing Dorong IHSG Anjlok di Sesi Pertama Perdagangan Senin
-
IHSG Dibuka Hijau, Investor Pantau Data Ekonomi Domestik Penting.
-
IHSG Hijau di Awal Sesi, Tapi Sentimen Trump Bisa Buat Anjlok
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Mencetak Talenta Virtual Assistant Indonesia Siap Go Global
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan