Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Sofyan Djalil mengatakan dalam Rencana Kerja Pemerintah 2017, pemerintahan presiden Joko Widodo akan fokus pada fokus program-program prioritas K/L yang harus dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Sehingga pemerintah tidak akan menambah anggaran untuk program-program yang dinilai belum menjadi prioritas.
"Kalau APBN cukup, ya semua program prioritas bisa dibiayai negara. Tapi kalau uang APBN kurang, dipotong saja program yang urutan paling bawah. Kita juga efisienkan biaya perjalanan dinas, dan nanti dikaitkan dengan program. Ini langkah kita improve perencanaan," kata Sofyan dalam acara musyawarah rencana pembangunan nasional di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (20/4/2016).
Selain itu, ia mencontohkan seperti program perjalanan dinas. Jika perjalanan dinas tidak sesuai dengan program prioritas yang tengah dijalankan pemerintah, maka anggaran perjalanan dinas tersebut akan dialihakan kepada program prioritas.
"Jadi nanti kita urutkan dulu. Kalau nggak sesuai ya di hilangkan saja. Jadi tidak memberatkan di APBNP," katanya.
Lebih lanjut, Sofyan mengatakan aka ada perubahan aturan yang akan berbeda di seluruh daerah di Indonesia. Pasalnya, setiap daerah memiliki pola yang berbeda sehingga tidak semua aturan cocok untuk daerah yang satu dengan yang lainnya.
"Contoh aturan kriminalisasi. Ini biar pejabat tenang kalau ngambil kebijakan. Jadi jangan karena nanti ada salah prosedur mereka (pejabat) masuk penjara. Kalau gitu nanti mereka nggak berani ambil kebijakan," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan perbaikan di bidang Sumber Daya Manusia agar lebih kompetitif sehingga Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.
"Kemarin Presiden Jokowi dari Jerman, dari pertemuan tersebut Jerman bersedia meningkatkan SDM di Indonesia. Nanti Jerman bantu pola pelatihan buat SDM kita. Kita tidak bangun Universitas lebih banyak di tahun depan, tapi prioritasnya bangun Balai Latihan Kerja, politeknik, dan Sekolah Menengah Kejuruan," ungkap Sofyan.
Berita Terkait
-
Kerugian karena Macet Jakarta Capai Triliunan Rupiah, Rano Karno: Itu Realitanya
-
Lapangan Kerja Sedikit, Sofyan Djalil Usul Pemerintah Kirim Tenaga Kerja Lebih Banyak ke Luar Negeri
-
Dari Hutan hingga Laut, Bagaimana Kekayaan Biodiversitas Bisa Jadi Sumber Ekonomi Berkelanjutan?
-
Bos Bappenas Usul Pembentukan Ditjen Keuangan Syariah, Targetkan Ekonomi Berkah
-
Celah Pajak Terlalu Besar, Bappenas Usul Kebijakan Cukai Rokok Berlaku Multi-Year
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pembangunan Akses Tol Bitung oleh Paramount Land Capai 80 Persen
-
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata
-
Leony, Warisan Bisa Dikecualikan dari Pajak Penghasilan Tapi BPHTB Mengintai
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram