Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, sepajang 2016, gejolak perekonomian global masih di hadapkan dengan ketidakpastian yang akan berimbas kepada negara-negara di dunia termasuk Indonesia.
"Di sisi eksternal, terdapat risiko besar yang perlu dimitigasi seperti melambatnya ekonomi China dan implikasi kebijakan yang ditimbulkannya terhadap kondisi pasar keuangan dunia serta merosotnya harga komoditas. Sehingga pemerintah harus mengatur strategi agar dampak yang ditimbulkan tidak terlalu dalam," kata Agus saat ditemui di kantor Bank Indonesia, Kamis (28/4/2016).
Oleh sebab itu, Agus meminta agar kebijakan ekonomi harus terkoordinasi antar pemerintah dengan baik. Pasalnya, koordinasi berbagai pihak agar reformasi struktural bisa terealisasi.
"Untuk itu diperlukan jalinan koordinasi antara BI dengan pemerintah maupun instansi terkait agar semuanya dapat bersinergi," ujar Agus.
Selain itu, lanjut Agus, Bank Indonesia akan mengeluarkan sebuah kebijakan yang diarahkan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Dengan bauran kebijakan moneter, fiskal dan terukur, dalam sebuah kerangka koordinasi yang bersinergi, maka perekonomian Indonesia akan tumbuh kuat, berimbang dan berkesinambungan," katanya.
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 mencapai 4,79 persen. Capaian ini melambat bila dibanding tahun 2014 sebesar 5,02 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 10,06 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 5,38 persen.
BI sendiri mempekirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 diproyeksikan mencapai 5,4 persen. Prediksi ini lebih tinggi dibandingkan dengan estimasi sebelumnya yang berada di angka 5,3 persen.
Berita Terkait
-
Permata Bank Klaim Telah Turunkan Bunga Kredit, Tapi Hanya Segmen Tertentu
-
Uang Beredar M2 RI Melambat di Oktober 2025: Likuiditas Makin Ketat?
-
Aliran Modal Asing Rp 2,29 Triliun Deras Masuk ke RI pada Pekan ke-3 November, Ke Mana Saja?
-
Neraca Pembayaran Masih Alami Defisit 6,4 Miliar Dolar AS, Bagaimana Kondisi Cadangan Devisa?
-
Modus Penipuan Digital Makin Canggih, Ini Strategi Baru Bank Indonesia Melawan Scammer!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Bukan Hanya Harga Tinggi, Ini Faktor Lain yang Bikin KPPU Curiga Ada Kartel
-
Permata Bank Klaim Telah Turunkan Bunga Kredit, Tapi Hanya Segmen Tertentu
-
Uang Beredar M2 RI Melambat di Oktober 2025: Likuiditas Makin Ketat?
-
Kemenkeu Ungkap Alasan Pemda Lambat Belanja, Dana Mengendap di Bank Tembus Rp 244 T
-
OJK Prediksi Kinerja Perbankan Solid Akhir Tahun 2025, Alasannya Mengejutkan
-
Rp1,45 Triliun Diborong! Ini Alasan BMRI Banyak Diborong Asing Pekan Ini
-
BLTS Cair Minggu Depan, Mensos Ungkap Pembagian Dua Kategori KPM
-
Maybank Indonesia Merasa Nggak Salah, OJK Tetap Minta Dana Nasabah Rp 30 Miliar Diganti
-
BTN Cari Inovasi Sediakan Hunian yang Sesuai Gaya Hidup Masa Kini