Suara.com - Forum Ekonomi Islam Dunia atau World Islamic Economic Forum (WIEF) kembali akan digelar pada tahun ini. Tahun ini merupakan penyelenggaran WIEF yang ke 12, sejak pertama kali diadakan pada Oktober 2005.
WIEF ke 12 ini, akan diselenggarakan pada 2 hingga 4 Agustus 2016 di Jakarta Convention Center. Pertemuan akbar yang rencananya akan dihadiri oleh 2500 delegasi dan 60 tokoh penting lebih dari 100 negara diseluruh dunia merupakan kali kedua diselenggarakan di Jakarta.
Tahun ini WIEF mengambil tema "Desentralisasi Pertumbuhan, Memberdayakan Bisnis Masa Depan".
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjelaskan, dalam WIFE 2016 nantinya akan membahas tentang eksplorasi dan pengembangan peran penting bagi keberlangsungan kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah untuk menggerakkan perekonomian negara-negara diseluruh dunia.
“Fokus WIEF ke-12 dalam Keuangan Islam ditujukan untuk membuka seluruh potensi Indonesia agar menjadi pemimpin global di sektor ini dalam beberapa tahun mendatang,” kata Bambang saat menggelar konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat,Selasa (10/5/2016).
Selain itu, lanjut Bambang, Program "Aku Cinta Keuangan Syariah," dapat menjadi katalis dalam meraih target 15 persen di 2023 dari pangsa keuangan Islam di pasar keuangan nasional secara menyeluruh.
"Industri kreatif, wisata Islam dan pasar makanan halal adalah sektor yang dapat memperoleh keuntungan dari ekonomi syariah. Karena ekonomi syariah saat ini tumbuh sangat cepat di dunia. dan tidak hanya terbatas di dunia Muslim saja, namun juga dapat dikembangkan melalui kemitraan dengan masyarakat internasional yang lebih Iuas,” ungkapnya.
Beberapa isu pokok yang akan dibahas pada WIEF ke-12 ini adalah penerbitan sukuk untuk pembiayaan infrastruktur, pengintegrasian produk halal dan keuangan syariah, pengembangan industri makanan halal secara global, pengembangan industri fashion lslami secara global, peningkafan akses pendanaan bagi UMKM, pengintegrasian UMKM ke dalam dunla digital economy, pengembangan crowd funding platform, percepatan inovasi dengan menghubungkan startups dengan perusahaan besar, dan penanaman budaya desain pemikiran (design-thinking) untuk bisnis.
Berita Terkait
-
Fintech Syariah Indonesia dan Malaysia Jalin Kolaborasi, Dorong Akses Pembiayaan Inklusif
-
Waduh, Kesadaran Masyarakat Indonesia Melek Keuangan Syariah, Masih Kecil!
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Menteri Airlangga Dorong Pesantren Menabung Emas di Bullion Bank
-
Gubernur BI : Ekonomi Syariah Indonesia Sejajar dengan Arab Saudi dan Malaysia
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado