Suara.com - Kartu kredit memang sebuah metode pembayaran yang canggih dengan teknologi mutakhir untuk saat ini. Namun seiring dengan terciptanya metode pembayaran yang canggih seperti kartu kredit, para pelaku tindak kejahatan juga semakin kreatif dalam usahanya untuk bisa mencuri uang dari kartu kredit nasabah. Modus yang dilakukannya pun berbeda-beda mulai dari penambahan limit kartu kredit, phishing, dan skimming. Berikut 3 modus penipuan kartu kredit yang patut Anda waspadai :
1.Modus Penambahan Limit Kartu Kredit
Beberapa bulan yang lalu, telah di kabarkan bahwa polisi membekuk dua pelaku penipuan kartu kredit yang bermoduskan penambahan limit kartu kredit. Ketika menjalankan aksinya, kedua pelaku mengaku sebagai pegawai perusahaan kartu kredit. Keduanya melancarkan aksinya dengan menelepon korban dan menawarkan penambahan limit kartu kredit. Ketika pihak dari nasabah percaya, pelaku langsung mengatur pertemuan dengan korban untuk mengambil KTP dan kartu kredit korban. Supaya lebih meyakinkan korban, pelaku memotong kartu kredit korban secara langsung. Padahal kartu yang di potong bukan asli kartu kredit korban, hal tersebut di lakukan dengan cepat sehingga korban tidak menyadari kondisi yang sedang terjadi.
Setelah berhasil membawa kartu kredit korban beserta identitasnya, pelaku langsung menggunakannya untuk transaksi pembelanjaan dengan menggunakan tarik tunai. Lebih fantastisnya lagi adalah setiap kartu kredit yang mereka rampas rata-rata memiliki limit hingga puluhan juta rupiah. Berkaca dari kejadian tersebut, ada baiknya jika Anda ingin menaikkan limit kartu kredit Anda, sebaiknya hubungi langsung pihak penyedia kartu kredit, agar menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.
2.Phising
Phishing adalah tindakan memperoleh informasi pribadi dari nasabah seperti halnya user ID, PIN, nomor rekening bank, dan juga nomor kartu kredit anda secara tidak sah. Informasi penting ini kemudian di gunakan oleh pihak penipu untuk mengakses rekening, atau melakukan penipuan kartu kredit.
Phishing dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya yang paling umum antara lain seperti:
a. Cara pertama dengan menggunakan alamat email palsu untuk membuat bingung pihak dari nasabah, pelaku yang telah profesional juga sering mencantumkan logo atau merk dagang milik lembaga resmi seperti bank atau penerbit kartu. Pemalsuan ini dilakukan untuk meminta korban supaya menyerahkan data-data pribadinya seperti password, PIN, dan nomor kartu kredit.
b. Cara kedua dengan Membuat situs palsu yang sama persis dengan situs resmi aslinya, pelaku kemudian mengirimkan email yang memuat link menuju ke situs palsu tersebut.
c. Terakhir dengan Membuat hyperlink ke website palsu atau menyediakan form isian yang ditempelkan pada email yang telah dikirim sebelumnya.
Untuk menghindari modus kejahatan phishing, pastikan Anda tidak pernah memberitahukan kepada siapapun mengenai user ID dan juga PIN, karena baik itu pihak dari Bank sendiri tidak akan pernah menanyakan PIN untuk alasan apapun.
3.Skimming
Skimming adalah tindakan pencurian data informasi kartu kredit tanpa sepengetahuan pemilik kartu. Pencurian informasi seperti ini biasanya dengan menggunakan perangkat pendukung elektronik kecil penyalin informasi (skimmer) yang biasanya dipasang pada mesin ATM ataupun mesin EDC. Pemilik kartu seringkali tidak sadar jika kartu kredit mereka telah tercuri datanya, umumnya mereka baru tersadar ketika melihat tagihan yang membengkak padahal tidak melakukan transaksi yang berlebihan dengan kartu kredit yang di miliki.
Baca juga artikel Cermati lainnya :
7 Hobi yang Berpotensi Menghasilkan Uang
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak