Suara.com - Sosok Jade Warsito mungkin sangat tepat untuk menggambarkan situasi yang dianggap seperti from zero to hero. Maklum, Jade menghabiskan masa kecilnya penuh keprihatinan sebagai anak dari kuli penggarap sawah. Jade juga telah menjadi yatim sejak kecil setelah ibunya meninggal dunia pada usia 5 tahun.
Jade lahir 9 November 1972 di salah satu desa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Semasa kecil, keluarga Jade termasuk salah satu yang paling miskin di desanya. Selain dinding rumahnya masih menggunakan gedeg (anyaman bamboo) sebagai tembok, Jade sehari-hari sering makan hanya dengan gaplek dan oyek (olahan dari singkong).
Dengan susah payah, Jade menamatkan sekolahnya sejak SD hingga SMP. Jade remaja sempat bercita-cita menjadi seorang guru. Jade berhasil masuk Sekolah Pendidikan Guru (SPG). Namun itu tak cukup untuk menjadi guru karena harus memiliki kualifikasi minimal D2. Jade muda pun mencoba masuk salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di kota Yogyakarta. Sayang ia gagal memasuki PTN.
Kegagalan ini membuatnya memutuskan untuk hijrah ke Ibukota Jakarta. Jade awal mulanya bekerja sebagai tukang memoles stainless. Seiring waktu, Jade mulai belajar computer dan berhasil lulus kursus computer pada tahun 1991.
Jade kemudian sempat bekerja sebagai kasir, lalu tak lama kemudian dirinya menjadi sales handphone. “Waktu itu hape masih barang mahal. Bahkan bos saja belum tentu punya,” kata Jade saat diwawancarai Suara.com, Selasa (10/5/2016).
Dari jaringan sebagai sales hape, Jade berkenalan dengan pemilik restoran Mie Gunting pada tahun 1995. Ia mendapat order mendesain kitchen set serta merenovasinya. Bermula dari order proyek ini, jasa Jade mulai banyak dilirik pengusaha restoran lain. Ia bahkan sempat memiliki karyawan hingga 50-an.
Sayangnya badai krisis moneter 1998 menghantam bisnis restoran. Kondisi ini mengakibatkan bisnis Jade terhantam badai dan nyaris bangkrut. Namun Jade tak mau menyerah dan yakin jika bisa survive di masa sulit, masa-masa yang enak akan dilalui lebih mudah.
Akhirnya pada tahun 1999, Jade mendirikan PT Biru Sejahtera Abadi (BSA). Ia menampilkan desain kontrakannya dengan dekoratif yang menarik. Usaha ini membuahkan hasil, jasanya dipergunakan oleh Ritz Carlton, Balai Sidang JCC, Hotel Sheraton dan lain-lain.
Namun pengalaman kebangkrutan yang pernah dialaminya mengajarkan bahwa industri yang relatif paling kuat bertahan di masa sulit adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Jade akhirnya memutuskan total berkecimpung di UMKM dengan fokus memproduksi gerobak. “Memang sekitar 70 persen gerobak yang saya produksi kebanyakan order dari pedagang makanan. Tapi ada juga order untuk kebutuhan hotel dan lain-lain,” jelas Jade.
Kini dalam sebulan, perusahaan Jade mampu menyelesaikan order produksi gerobak antara 40 hingga 100 unit. Harga gerobak Jade bervariasi mulai dari 6 juta sampai 100 juta. “Desain gerobaknya bisa dari customer, dari kami atau perpaduan kombinasi gagasan kami dengan customer,” tambah Jade.
Berbagai merek franchise makanan melakukan order gerobak terhadap dirinya. Mulai dari Amazy hingga Kebab Turki Baba Rafi.
Kini nama Jade sangat dikenal dalam bisnis gerobak. Sampai-sampai muncul julukan Raja Gerobak pada dirinya. “Julukan itu sebetulnya diberikan oleh kawan-kawan relasi bisnis. Dalam pameran usaha, saya kerap dipanggil Raja Gerobak,” tutup Jade sambal tertawa.
Berita Terkait
-
Sherly Tjoanda Cerita Dulu IRT di Dapur, Kini Jadi Gubernur Malut
-
Lahan Jadi Sekolah: Petani Muda Kebumen Ini Ubah Pertanian Jadi Ajang Berbagi Ilmu
-
Warga Jaga Warga: Pesan Inspiratif Raden Dymasius Yusuf Sitepu di Tengah Gejolak Demo
-
Rahasia Perempuan Inspiratif: Tak Cuma Glow Up, Tapi Juga Grow Up
-
Kisah Inspiratif Pak Menlu: Bangkit dari Kegagalan, Kini Jadi Raja Beton Banyuwangi
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Harga Beras Anjlok di September, Begini Datanya
-
Inflasi dan Neraca Perdagangan Dorong Rupiah Perkasa Lawan Dolar AS Hari Ini
-
ADB Revisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Menjadi di Bawah 5 Persen
-
Awal Oktober Merah, IHSG Dihantam Aksi Profit Taking Saham Big Caps
-
Menkeu Purbaya Optimistis Ekonomi Tumbuh 5,5 Persen
-
Pemerintah Kembali Beri Diskon Gila-gilaan Tarif Angkutan untuk Libur Nataru
-
Kampanye ESG Dimulai dari Lingkungan Kantor, Telkom Gelar Tenant Day
-
SPBU Swasta Kompak Naikkan Harga Per 1 Oktober
-
PPPK Paruh Waktu Berstatus ASN? Ini Skema Gaji, Tunjangan, dan Jenjang Karir
-
Permata Bank Rombak Jajaran Direksi: Eks CIO HSBC India Jadi Amunisi Baru!