Suara.com - Pegawai yang kena Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK pasti sedih, bingung, panik, kecewa, sekaligus takut. Semua perasaan negatif bercampur aduk. Namun, keliru menganggap PHK adalah kiamat atau akhir dari segalanya. Justru kiamat bisa mendatangkan peluang baru untuk meraih kesuksesan. Yang jelas, menangisi nasib bukanlah jalan keluar. Bangkit dari PHK adalah kewajiban agar kehidupan lebih terjamin ke depannya.
Tips mustajab alias ampuh berikut ini bisa dicoba. Siapa tahu kita bisa mengubah bencana PHK menjadi karunia.
1. Maksimalkan Sumber Daya Tersisa
Saat di-PHK, seharusnya kita dapat pesangon. Jika tidak ada, perkarakan perusahaan di pengadilan karena itu menyalahi aturan. Uang pesangon ini bisa kita manfaatkan untuk membuka usaha. Tapi, atur dulu dana itu sesuai prioritas kebutuhan.
Sebab, dengan tak adanya sumber pemasukan, berarti kebutuhan dapur terganggu. Begitu juga pendidikan anak. Ditambah lagi jika punya utang. Jika cicilan seret, jaminan bisa diambil pemberi utang. Pisahkan dulu dana untuk pos pengeluaran rutin setidaknya sebulan ke depan. Setelah itu, buat bayar cicilan. Dana darurat juga perlu diadakan jika belum punya. Sisanya bisa dipakai buat rencana buka usaha.
2. Rencanakan skala prioritas pengeluaran
Skala prioritas pengeluaran harus ditentukan. Utamakan pos yang sifatnya mendesak, seperti pangan dan pendidikan. Jika ada utang, pos cicilan harus dijadikan prioritas kedua. Bila utang ke bank, soal cicilan bisa dinegosiasikan. Yang pasti, jangan malah kabur jika merasa tak sanggup melunasi utang.
Skala prioritas ini juga harus jadi patokan. Misalnya buat anggaran pengeluaran rutin untuk tiga bulan ke depan. Artinya, dalam tiga bulan sudah harus ada pemasukan baru, entah dari usaha sendiri atau bekerja di tempat lain. Pembuatan skala prioritas ini juga melibatkan perubahan pengeluaran. Sebisa mungkin berhemat agar duit pesangon tak cepat habis.
Cara Berhemat
Penghematan umumnya termasuk perubahan gaya hidup. Dari yang biasanya suka nongkrong bareng teman-teman, jadi lebih suka di rumah. Dari biasa makan di luar jadi sering masak sendiri. Hasil penghematan itu bisa dipakai untuk menutup pengeluaran rutin yang wajib. Bahkan bisa untuk menambah modal usaha.
Misalnya penghasilan sebelumnya Rp 5 juta per bulan. Pengeluarannya:
Kredit motor: Rp 1 juta
Listrik/Air: Rp 500 ribu
Makan: Rp 2 juta
Rekreasi: Rp 500 ribu
Transportasi: Rp 500 ribu
Total Rp 4,5 juta
Dengan berhemat, pos pengeluaran yang bisa diutak-atik tinggal diperketat menjadi:
Kredit motor: Rp 1 juta
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur
-
Siap-siap, Bank Mandiri Mau Bagikan Dividen Interim Rp 100 per Saham
-
UMKM Terdampak Banjir Sumatera Dapat Klaim Asuransi untuk Pemulihan Usaha
-
Harga Perak Sempat Melonjak Tajam, Hari Ini Koreksi Jelang Akhir Pekan
-
Danantara Bangun 15.000 Hunian Sementara untuk Korban Banjir Sumatera