Suara.com - Inflasi masih menjadi hal yang menakutkan bagi perekonomian di Indonesia. Apalagi, menjelang Ramadan.
Saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri harga-harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan yang tidak terkendali. Melonjaknya harga kebutuhan pokok, terutama pangan, akan diikuti inflasi yang tinggi.
Namun, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan Bank Indonesia memiliki jurus yang dijamin dapat menekan inflasi. Namun, hal ini juga perlu kerjasama dari pemerintah daerah untuk menekan inflasi. Pasalnya, sekitar 80 persen inflasi disumbang dari daerah.
"Sebesar 80 persen inflasi di daerah kita itu harus dikendalikan dan kita tahu bahwa Indonesia terdiri dari 17.000 pulau tapi hanya beberapa pulau besar tersebut inflasinya ada di bawah 6 persen atau di atas 8 persen. Itu perlu dicermati," kata Agus saat ditemui di kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (2/6/2016).
Agus mengatakan, empat jurus tersebut adalah, pertama, ketersediaan pasokan. Ini menyakini bahwa masing-masing daerah harus mempunyai komoditas strategi masing-masing. Ini dilakukan untuk mengantisipasi hari-hari besar.
"Paling penting adalah mandiri, untuk indentifikasi komoditi harus ada kerja sama antar daerah. Kalau nggak ada ketersediaan pangan ya pedagang ngerti. Dia bakal menaikan harganya," katanya.
Kedua, kelancaran distribusi. Dimana ini menjadi hal penting untuk mengendalikan harga. Jika distribusi tidak lancar, sedangkan permintaan terus meningkat, lonjakan harga akan terjadi dan inflasi tak bisa dibendung.
"Kayak tadi dikatakan, 540 oersen bawang di Brebes surplus, tapi harga di tempat lain tinggi, ini kan nggak seimbang. Jadi ini harus diperhatikan," katanya.
Ketiga, keterjangkauan harga. pemerintah daerah harus dapat mencari harga utama untuk komoditas tertentu.
"Biasanya kita cari pasar induk (contoh harga beras) yang ada di lingkungan untuk membentuk harga yang efisien. Ini bisa dilakukan melalui sistem lelang atau mencantumkan harga publik sehingga menghasilkan informasi yang baik untuk masyarakat tersebut," ungkapnya.
Terakhir adalah, permasalah komunikasi untuk kendalikan harga. "Ini dilakukan agar jika ada spekulasi harga naik, untuk selalu komunikasi. Contoh kalau perlu datang ke gudang beras untuk memastikan stoknya ada," katanya.
Dengan keempat langkah strategis tersebut maka dipastikan inflasi daerah dapat tetap terjaga. "Kuncinya jaga ketersedian pasokan, kendalikan harga, pengelolaan distribusi dan selalu komunikasi," kata Agus.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya