Suara.com - Harga minyak dunia naik ke tingkat tertinggi baru 2016 untuk hari ketiga berturut-turut pada Rabu (Kamis pagi WIB 9/6/2016)). Ini terjadi akibat gangguan pasokan di Nigeria dan data yang menunjukkan persediaan minyak AS turun.
Delta Niger Avengers, sebuah kelompok pemberontak yang telah menyerang sejumlah fasilitas minyak di Nigeria, menolak tawaran gencatan senjata dengan para pejabat dan mengklaim mereka menyerang sebuah target baru.
Gangguan-gangguan telah memangkas produksi minyak di anggota OPEC Nigeria dari 2,2 juta barel per hari menjadi 1,6 juta barel per hari.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 87 sen menjadi berakhir di 51,23 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus bertambah 1,07 dolar AS menjadi 52,51 dolar AS per barel di perdagangan London.
Data persediaan AS pada Rabu menegaskan gambaran pengetatan pasar, dengan stok komersial AS jatuh sebanyak 3,2 juta barel untuk pekan yang berakhir 3 Juni menjadi 532,5 juta barel, menurut Departemen Energi AS (DoE).
Persediaan minyak mentah di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman minyak berjangka AS dan pusat penyimpanan minyak terbesar di negara itu, juga turun 1,36 juta barel.
Para analis mengatakan persediaan AS bisa jatuh lebih jauh karena ekonomi terbesar dunia itu bergerak menuju puncak musim mengemudi musim panas dan kilang-kilang meningkatkan produksi bensin.
"Peningkatan pemanfaatan kilang di AS kini mulai berdampak pada persediaan karena kita melihat penarikan-penarikan," kata konsultan energi Houston, Andy Lipow.
"Saya perkirakan tren ini akan berlanjut selama sisa musim panas ketika para penyuling telah berakhir dengan musim pemeliharaan mereka, meningkatkan permintaan untuk minyak mentah." Harga minyak mentah telah melonjak lebih dari 90 persen dari tingkat terendah multi-tahun pada Februari, karena dolar AS yang lebih lemah, berlanjutnya penurunan produksi di AS dan gangguan-gangguan tak terduga. (Antara)
Berita Terkait
-
Harga Minyak Dunia Mulai Mendidih Lagi, Imbas Ketegangan AS-China
-
OPEC+ Ngotot Tambah Produksi 137 Ribu BPH, Pasar Panik!
-
Setelah Naik Tinggi Imbas Perang Iran-Israel, Harga Minyak Dunia Akhirnya Stabil
-
Harga Minyak Dunia Makin Anjlok Setelah Kondisi Perang Iran-Israel Kondusif
-
Gencatan Senjata Iran-Israel Bisa Goyah, Harga Minyak Dunia Naik Lagi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T