Bank Mandiri berkomitmen untuk menciptakan bibit-bibit wirausaha muda Indonesia yang tangguh dan profesional melalui program pembinaan berkelanjutan. Untuk itu, Bank Mandiri menghadirkan Mandiri Inkubator Bisnis (MIB) sebagai wadah untuk mengembangkan potensi para pengusaha muda dengan pengembangan bisnis secara komprehensif, khususnya terkait inovasi teknologi untuk memfasilitasi layanan keuangan (fintech)
Peresmian MIB dilakukan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Sumarno dan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Selasa (28/6/2016). Tercatat sebanyak 44 startup yang merupakan finalis Wirausaha Muda Mandiri (WMM) bidang digital, finalis Mandiri Hackathon dan anggota HIPMI Perguruan Tinggi akan ikut serta dalam kegiatan MIB ini.
“Pertumbuhan startup Indonesia, di bidang fintech misalnya, merupakan yang kedua terbesar di ASEAN setelah Singapura. Hal ini mendorong optimisme bahwa ke depan, startup Indonesia dapat tumbuh lebih pesat lagi dan dapat merangsang kreativitas generasi muda menciptakan produk dan jasa yang out of the box sehingga dapat menggerakkan roda ekonomi lebih cepat lagi,” ungkap Kartika.
Menurut Kartika, seluruh peserta akan memperoleh pembekalan berupa kurikulum Mandiri Digital Incubator selama enam bulan yang akan membantu pelaku usaha perintis (startup) dalam menggali potensi dari bisnis fintech dan digital banking. Pada kurikulum ini, peserta akan mendapatkan teori dan aplikasi terkait pemahaman dan kemampuan teknis dalam mengelola bisnis, kedisiplinan dalam mengeksekusi rencana bisnis serta kemampuan dalam menganalisa strategi dan peluang pengembangan bisnis
Dalam pelaksanaan pembekalan tersebut, jelas Kartika, Bank Mandiri bersinergi dengan perusahaan anak, Mandiri Capital Indonesia, konsultan pengembangan startup digital Indigo Telkom Indonesia dan konsultan pengembangan bisnis ActionCoach
“Dalam kegiatan ini, kami ingin melibatkan Mandiri Capital Indonesia dari sejak awal sehingga MCI dapat terus memberikan pendamping dan dukungan secara berkelanjutan,” jelasnya.
Pada akhir masa inkubator, tambah Kartika, seluruh peserta akan diwajibkan mempresentasikan rencana pengembangan bisnis kepada calon investor (venture capital). “Harapannya, pascainkubasi para peserta akan memiliki visi dan orientasi bisnis yang lebih spesifik sehingga dapat segera memperoleh pembiayaan dari venture capital untuk diimplementasikan di masyarakat,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap