Suara.com - Pengelola taman rekreasi Jungle Land, PT Graha Andrasenta Propertindo Tbk resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten kedelapan di tahun 2016 dengan kode perdagangan JGLE.
"Graha Andrasentra Propertindo Tbk merupakan emiten saham kedelapan di tahun 2016 atau emiten saham ke529 yang tercatat di Bursa sampai dengan saat ini. Saham JGLE akan diperdagangkan di Papan Pengembangan," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio dalam sambutan pencatatan saham JGLE di Jakarta, Rabu (29/6/2016).
Tito mengharapkan manajemen Graha Andrasenta Propertindo Tbk terus meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) sehingga saham JGLE dapat menjadi salah satu saham yang terus menjadi pilihan bagi para investor dan manajer investasi dalam menentukan portofolionya.
"Penerapan GCG akan meningkatkan kualitas dan kinerja perusahaan, mendukung tercapainya sasaran perusahaan yang lebih baik, serta mendukung tercapainya perusahaan yang sehat dan berdaya saing global," katanya.
Ia menambahkan bahwa hal-hal yang juga penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan tercatat, yakni melakukan keterbukaan informasi baik kepada Bursa maupun kepada publik.
PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk merupakan anak usaha Grup Bakrie yang mengelola taman hiburan Jungle Land. Pada perdagangan perdana saham JGLE, terpantau naik 34,29 persen menjadi Rp188 per saham dibandingkan harga pada penawaran umum perdana (IPO) yang sebesar Rp140 per saham.
PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk menerbitkan sebanyak 2,3 miliar lembar saham baru. Dana yang diraih dari hasil IPO sebanyak Rp322 miliar.
Rencananya, sekitar 15,78 persen dana hasil IPO itu akan digunakan untuk perluasan Aston Hotel di Bogor, sekitar 16,79 untuk proyek pembangunan properti Jungleland di Sentul, Bogor. Sebesar 10,75 persen untuk dana tambahan hotel dan taman air di Songgoriti, Malang.
Kemudian, sebesar 39,63 persen untuk mengembangkan beberapa taman rekreasi di beberapa kota seperti Sidoarjo, Bandung, Medan, Cirebon, Yogyakarta, Palembang, dan Makassar.
Lalu sebesar 6,72 persen untuk modal kerja perseroan dalam rangka mendukung biaya operasional perusahaan, sebesar 9,36 persen untuk pembayaran utang. Dan 0,97 persen menambah modal untuk JLA untuk membayar bailout yang telah diterima dari PT Bakrie Bakti Nusantara dan PT Cronus Capital Indonesia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar