Perusahaan bidang perdagangan produk kesehatan dan kecantikan, saham PT Duta Intidaya Tbk resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ketujuh di tahun 2016.
"Saham PT Duta Inti Daya Tbk dicatatkan pada papan pengembangan BEI sebagai emiten ketujuh di tahun 2016 dengan kode DAYA," kata Direktur Utama BEI Tito Sulistio dalam peresmian pencatatan saham DAYA di Jakarta, Selasa (28/6/2016).
Ia mengatakan bahwa aksi korporasi penawaran umum perdana saham (IPO) telah lama menjadi salah satu sarana bagi perusahaan untuk menggalang dana. Namun lebih dari itu, IPO juga memiliki banyak manfaat lainnya.
"Di dunia usaha, perusahaan publik dipandang lebih profesional, transparan, dan akuntabel," katanya.
Selain itu, lanjut dia, perusahaan publik memiliki akses yang lebih kuat terhadap sumber-sumber pendanaan dan pasar, serta lebih dikenal oleh masyarakat.
"Untuk memaksimalkan manfaat-manfaat itu, kami berharap manajemen PT Duta Intidaya Tbk dapat menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (GCG),' katanya.
Melalui penerapan GCG yang berkelanjutan, lanjut dia, diharapkan saham PT Duta Intidaya Tbk dapat menjadi salah satu saham yang terus menjadi pilihan bagi para investor dan manajer investasi dalam menentukan portofolionya.
PT Duta Intidaya Tbk merupakan pemegang lisensi tunggal merek Watsons di Indonesia. Perseroan menerbitkan sebanyak 478.041.000 lembar saham baru atau sekitar 23 persen dari modalnya setelah penawaran umum.
Harga saham perdana DAYA sebesar Rp180 per lembar saham. Dengan demikian, perseroan meraih dana dari hasil IPO sebanyak Rp86 miliar. Pada perdagangan perdana di BEI terpantau menguat Rp11 menjadi Rp191 per lembar saham.
Sedianya, sebesar 37 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran utang. Sementara sisanya akan dialokasikan untuk pembukaan gerai baru yang akan dilakukan perusahaan tahun ini. (Antara)
Berita Terkait
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
BUVA Caplok 99,99 Persen Saham BKPP
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Aset Tanah Ade Kuswara Kunang Tersebar dari Bekasi, Cianjur Hingga Karawang
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra