Konsultan properti Colliers International menyatakan bahwa pengembang apartemen di kawasan Jabodetabek umumnya menunda pembangunan proyek baru karena mereka ingin menjual proyek yang sebelumnya.
"Proyek-proyek pengembang apartemen selanjutnya umumnya dipending dan mereka fokus menjual stok yang ada," kata Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto dalam paparan properti di Jakarta, Rabu (29/6/2016).
Menurut Ferry Salanto, kini merupakan saat yang cukup sulit bagi kebanyakan pengembang apartemen untuk berjualan karena terkait pula kondisi perekonomian.
Selain itu, ujar dia, mulai tahun lalu juga sudah dirasakan penurunan ekspatriat, terlebih semenjak ada regulasi yang lebih menyulitkan guna mendapatkan izin kerja dengan lebih mudah.
Biasanya terdahulu, lanjutnya, kontrak untuk penyewaan rumah bagi ekspatriat sebelumnya adalah kontrak dua tahun di muka, tetapi saat ini bisa lebih fleksibel bahkan kontraknya bisa hanya setahun atau di bawahnya.
Sebagaimana diwartakan, pasokan untuk pasar apartemen pada kuartal II tahun 2016 ini dominan terletak di kawasan di sekitar wilayah DKI Jakarta antara lain di Tangerang dan Bekasi, yang menunjukkan hunian vertikal semakin diterima di kawasan Jabodetabek.
"Pasokan yang sedang banyak dipasarkan adalah di Tangerang dan Bekasi," kata Direktur Riset Cushman & Wakefield Indonesia (konsultan properti internasional) Arief Rahardjo dalam paparan kajian properti kuartal II-2016 di Jakarta, Kamis (23/6/2016).
Berdasarkan data yang dihimpun Cushman & Wakefield, pasokan terbangun berdasarkan wilayah di kawasan Jabodetabek pada kuartal II-2016 yang terbesar adalah di Tangerang sebanyak 27,4 persen, dan disusul oleh Bekasi 18,1 persen.
Kemudian, daerah Jakarta Barat (10,9 persen), Jakarta Selatan (9,6 persen), Jakarta Utara (9,2 persen), Bogor (9,2 persen), Depok (7,0 persen), Jakarta Pusat (5,6 persen), dan terakhir Jakarta Timur (3,0 persen).
Pada kuartal ini pula, tercatat total pasokan kumulatif kondominium atau apartemen di Jakarta tercatat sebanyak 181.005 unit, atau naik 4,8 persen per kuartal dan 21,3 persen per tahun.
Selain itu, kebijakan pelonggaran "loan to value" atau persentase kredit perumahan yang diperbolehkan dari nilai total properti rumah dan apartemen diperkirakan dapat meningkatkan proporsi KPR dalam pembelian properti tempat tinggal.
"Dengan relaksasi LTV, trennya saat ini akan semakin banyak yang berminat kepada KPR (Kredit Pemilikan Rumah) atau KPA (Kredit Pemilikan Apartemen)," kata Arief.
Menurut dia, selama ini untuk pembelian kondominium atau apartemen, biasanya hanya 30 persen yang menggunakan KPA, sedangkan sekitar 20 persen membeli langsung secara tunai, dan 50 persen lainnya membeli secara mencicil kepada pengembang tanpa melalui mekanisme KPA dari perbankan.
Arief juga mengutarakan harapannya agar kebijakan relaksasi atau pelonggaran LTV ini juga dapat menggairahkan tingkat penjualan apartemen yang puncak penjualannya di kawasan Jabodetabek terjadi pada tahun 2014. (Antara)
Berita Terkait
-
APL Dukung Pemerintah Bangun 37 Ribu Apartemen di Depok
-
Balita Jatuh dari Lantai 18 Apartemen Green Bay Jakarta Utara
-
Esek-esek Rp500 Ribu di Kalibata City, Ada PSK yang Umur 18 Tahun
-
Esek-esek Rp500 Ribu Plus Kamar di Kalibata City Terbongkar
-
Awal Mula Keributan Penghuni dan Pengelola Green Park Pramuka
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ada Pemotongan Anggaran, 800 Ribu Buruh hingga Guru Mogok Kerja
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora