Suara.com - Hari Raya Idul Fitri adalah momen sukacita bagi umat islam. Bagi banyak orang, saat tersebut merupakan momen yang sangat menyenangkan karena bisa berkumpul dengan sanak keluarga untuk merayakannya. Tapi, dibalik sukacita Lebaran, tersimpan satu masalah. Di mana banyak orang yang setelah hari tersebut justru menjadi bangkrut. Kenapa ini bisa terjadi?
Ingat, sadarkah Anda kalau melalui masa bulan Ramadan juga bisa berarti saat membuang-buang uang? Kalau diingat-ingat lagi, pada bulan Ramadan pengeluaran kita selalu meningkat untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Hal ini yang sering tidak disadari, sehingga membuat banyak orang kesulitan ketika tahu kondisi keuangannya menipis drastis pasca Idul Fitri.
Secara persentase, pengeluaran pada bulan Ramadhan sampai Idul Fitri paling sedikit meningkat 30%. Tentu itu bukan jumlah yang sedikit, mengingat kebutuhan setiap orang pasti berbeda. Kami berikan sedikit gambaran pengeluaran yang selalu dihabiskan di bulan Ramadan.
Berapa banyak dari Anda yang membeli baju baru, bahan makanan dalam jumlah besar, kue-kue cemilan, tiket mudik, menyiapkan dana liburan, sampai memberikan angpao pada keponakan atau Anak Anda saat lebaran.
Nah, agar tidak mengalami hal tersebut, apa yang bisa Anda lakukan? Tentu saja Anda harus memperbaiki kondisi keuangan dengan cara berikut ini:
1. Periksa Keuangan Anda
Setiap orang perlu menganalisis seberapa kuat kondisi finansialnya setelah menjalani bulan Ramadhan. Apakah masih cukup sehat, atau justru mengkhawatirkan? Sebab selama Lebaran, masyarakat justru cenderung menguras uang dalam jumlah besar untuk biaya ekstra kegiatan berbuka puasa, membeli makanan serta cemilan Lebaran, pakaian baru, membayar zakat/sedekah/infaq, memberi angpao pada anak dan keponakan, ongkos mudik dan liburan, serta lain sebagainya,
Sebagai solusi, perlu disiapkan dana darurat yang nantinya bisa digunakan bila Anda sangat membutuhkannya seperti untuk ke dokter maupun memenuhi keperluan lain yang sifatnya mendesak.
2. Buat Perencanaan Keluarga Setelah Lebaran
Cobalah untuk ulang rencana pengeluaran. Sebab, dengan dana seadanya, tidak mungkin Anda bisa memenuhi kebutuhan standar bulanan. Coba lihat kembali mana saja keperluan yang bisa ditunda atau harus diutamakan.
Sebagai contoh, bila di rumah menggunakan layanan TV kabel yang biayanga cukup tinggi. Mungkin bisa di-stop dulu, sebab pengeluaran itu nantinya bisa dialihkan untuk keperluan lain yang lebih mendesak seperti makan sehari-hari atau pembayaran tagihan listrik, dan lainnya.
3. Batasi Pengeluaran yang Akan Dilakukan
Membatasi di sini maksudnya bukan melarang Anda untuk melakukan pengeluaran. Tetapi adalah berikan angka pasti berapa jumlah maksimal pengeluaran dalam sehari yang akan Anda lakukan pasca lebaran. Sebagai contoh, dalam sehari, maksimal Anda hanya bisa mengeluarkan uang maksimal Rp30 ribu. Jumlah itu sudah termasuk ongkos jalan dan makan di kantor.
4. Tunda Belanja Barang yang Tidak Diperlukan
Siapa sih yang tidak ingin memiliki barang yang diidam-idamkan? Pastinya tidak ada, terutama wanita, keperluan bulanan mereka bisa dibilang hampir selalu lebih besar dari pria. Namun, di saat kondisi finansial sedang kurang sehat saat pasca lebaran, ada baiknya hal tersebut ditahan dulu.
Sebagai contoh, bila Anda sering membeli baju baru setiap bulan, ada baiknya pasca lebaran hal itu tidak dilakukan, karena mungkin Anda sudah membeli duluan saat hari lebaran lalu.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Cara Membuat E-Paspor dan Syarat-Syaratnya
3 Solusi Jitu Jika Pembayaran Kredit Anda Macet
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
Bukan Bitcoin! Koin Kripto Ini Diprediksi Bakal Meroket Tahun 2026
-
IHSG Bangkit Setelah Libur Panjang, Kembali ke Level 8.600
-
Pemerintah Mulai Tentukan Lokasi Hunian Tetap untuk Korban Banjir Sumatera
-
Isu BEEF Dicaplok Raksasa Korea Selatan, Efek Program MBG?
-
Ketika Uang Tunai Tak Lagi 'Sakti' di Negeri Sendiri? Mengapa Itu Bisa Terjadi?
-
Profil Samuel Ardi Kristanto, Pengusaha Usir Nenek Elina yang Kini Ditangkap Polisi
-
PU Percepat Penanganan Banjir Aceh Tamiang, 36 Alat Berat Dikerahkan
-
Purbaya Tambah Anggaran Rp 7,66 Triliun untuk THR dan Gaji ke-13 Guru ASN Daerah
-
Kilas Balik Pasar Kripto Sepanjang Tahun 2025
-
Setelah Libur Panjang, Rupiah Ditutup Lesu di Level Rp 16.788