Ketua Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde, Kamis (14/7/2016), mendesak kerja sama global untuk memperbaiki kondisi kehidupan di negara-negara berpenghasilan rendah, di tengah meningkatnya sentimen anti globalisasi.
"Tantangan terbesar yang kita hadapi saat ini adalah risiko berbaliknya dunia dari kerja sama global - kerja sama yang telah membantu kita semua," kata Lagarde, direktur pelaksana IMF, di Center for Global Development.
Dalam sambutannya, Lagarde mengisyaratkan bahwa IMF mungkin merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi global akhir bulan ini. Pada April, IMF memperkirakan ekonomi dunia tumbuh 3,2 persen tahun ini.
Globalisasi dan peningkatan integrasi selama generasi yang lalu telah menghasilkan banyak manfaat ekonomi bagi banyak orang, tapi pada saat yang sama, kelompok besar orang telah ditinggalkan di belakang, kata ketua IMF.
"Ini tidak mengambil pilihan Brexit untuk memahami bahwa pertumbuhan rendah, meningkatnya ketidaksetaraan, dan kurangnya lapangan pekerjaan telah dikombinasikan dengan kekhawatiran sosial dan geopolitik yang memicu munculnya populisme dan kekuatan 'inward-looking'," kata Lagarde.
Sentimen anti globalisasi dan perpecahan kerja sama global bisa mengurangi peluang untuk negara-negara berkembang berpenghasilan rendah meningkatkan kondisi kehidupan mereka dan berkontribusi pada perekonomian global, kata Lagarde.
"Jika kita tidak mampu menyediakan generasi mendatang ini dengan mata pencaharian dan kesempatan untuk berbagi kesejahteraan global, kita harus siap untuk migrasi dan perselisihan politik pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya," ia memperingatkan.
Eropa kini berhadapan dengan krisis pengungsi yang serius. Lagarde meminta otoritas Eropa untuk mengusulkan pendekatan pan-Eropa guna mengatasi krisis pengungsi dengan cara kolektif, layak dan terorganisir. (Antara)
Berita Terkait
-
Menkeu Akui Ekonomi Global 2017 Masih Dihantui Ketikdapastian
-
Brexit Berdampak Kecil Pada Pertumbuhan Ekonomi Eropa
-
IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Amerika Serikat 2,2 Persen
-
Misbakhun Ajak Konstituen Tingkatkan Kepekaan Sosial Saat Ramadan
-
BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2016 Bisa 5,4 Persen
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden