Kerjasama erat antara PT Pertamina (Persero) melalui afiliasinya, PT Pertamina EP Asset 2 dan Kepolisian dapat menggagalkan sekaligus meringkus pelaku illegal tapping di Desa Karya Mulya, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan sebanyak tujuh orang terduga pelaku berhasil diamankan oleh gabungan tenaga pengamanan Pertamina EP Asset 2 dan Kepolisian. Para pencuri melakukan illegal tapping pada jalur pipa 6 inch Pagar Dewa – PPP Prabumulih.
"Kami sangat mengapresiasi tindakan cepat yang dilakukan oleh Kepolisian, dalam hal ini Polres Prabumulih, setelah mendapatkan laporan upaya pencurian minyak mentah dari tim pengamanan internal Pertamina EP. Semoga ini dapat menjadi pesan yang kuat kepada siapa saja yang coba-coba melakukan tindakan illegal semacam pencurian minyak ini akan berhadapan dengan penegakan hukum," kata Wianda dalam keterangan resmi, Minggu (17/7/2016).
Kejadian illegal tapping dapat memberikan dampak serius baik terhadap pelaku maupun masyarakat sekitar tempat kejadian, hal yang paling umum terjadi adalah pencemaran lahan masyarakat berujung kerusakan lingkungan, hingga kebakaran maupun ledakan yang dapat menyebabkan kematian. Selain itu, para pelaku akan diancam hukuman pidana sesuai dengan aturan yang berlaku.
Hingga Juni 2016, sedikitnya telah terjadi 5 kasus illegal tapping pada pipa Pertamina EP di wilayah Sumatera, baik yang terjadi di Jambi maupun Prabumulih, dengan dua kasus di antaranya telah diproses hukum. Selain illegal tapping, juga terdapat beberapa kasus pencurian fasilitas produksi, kasus perusakan fasilitas produksi & sabotase, dan kasus ilegal drilling di wilayah mangun jaya dan keluang Kabupaten Musi Banyuasin yang mencapai 104 sumur.
Penindakan tegas terhadap aksi illegal tapping juga sudah membuahkan hasil di bisnis hilir, dari tiga kasus illegal tapping BBM di Belawan dua kasus sudah dilakukan penangkapan pelaku, demikian pula pelaku premanisme terhadap Operation Head TBBM Teluk Kabung, Padang empat orang telah mulai diproses hukum oleh Kepolisian.
Untuk pengamanan aset vital tersebut, Pertamina tidak tinggal diam, secara rutin melakukan kordinasi dengan seluruh pihak; SKKMigas, Pemda dan aparat baik dari Kepolisian dan TNI untuk membantu pengamanan operasi perusahaan. Untuk beberapa kasus, dibentuk tim khusus yang bertugas melakukan patroli secara intensif untuk mencegah upaya illegal tapping maupun tindakan gangguan keamanan lainnya di wilayah operasi Pertamina.
Sosialisasi kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi akan pentingnya menjaga bersama aset negara yang dipercayakan pengoperasiannya kepada Pertamina juga dilakukan secara intensif. Pertamina juga mengharapkan partisipasi masyarakat untuk segera melaporkan bila terjadi gangguan pada aset negara tersebut.
“Kami berupaya serius dalam usaha pencarian minyak dan pendistribusian BBM untuk memenuhi kebutuhan Nasional. Akan tetapi apabila kami diganggu maka kami tidak akan tinggal diam untuk menindak para pelaku, yang tentu saja harus bekerjasama dengan aparat terkait dan Kepolisian,“ ujarnya.
Sementara itu, General Manager Pertamina EP Asset 2 Ekariza mengatakan melalui hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditemukan barang bukti berupa kerangan ½ inch serta selang dengan panjang 15 meter. Di tempat kejadian juga ditemukan barang bukti lainnya berupa 118 drum berisi kondesat serta tiga unit mobil minibus.
“Para pelaku sempat melakukan perlawanan kepada aparat dan tim keamanan Pertamina EP hingga akhirnya tiga pelaku dilumpuhkan dengan tembakan dan terluka,“ ujarnya.
Dia mengatakan pelaku pencurian dibawa ke Rumah Sakit Pertamina Prabumulih. Tiga pelaku diantaranya telah diamankan di Polres Prabumulih, sedangkan sisanya masih mendapatkan perawatan.
Berita Terkait
-
Pertamina Butuh Investasi 40 Miliar Dolar AS untuk Bangun Kilang
-
Penyaluran Pertamax & Pertalite Sudah 30 Persen Pangsa Pasar
-
Komisi VII: Kilang Blok Masela Seharusnya Dibangun Pertamina
-
Konsumsi Pertamax dan Pertalite Saat Arus Balik di Atas Proyeksi
-
Jadwal GP2 Padat, Pebalap Muda Indonesia Ini Lebaran di London
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran