Suara.com - Dana Moneter Internasional (IMF) pada Senin (25/7/2016) mengumumkan keputusan dewan mengubah metodologi pembulatan untuk menentukan rekening mata uang dalam keranjang Special Drawing Right (SDR). Langkah ini guna persiapan teknis memasukkan mata uang Cina, Renminbi, dalam keranjang SDR.
Metodologi diubah memungkinkan jumlah mata uang akhir untuk menghasilkan bobot mata uang yang sangat dekat dengan bobot yang diadopsi oleh IMF, kata IMF, menambahkan bahwa ia juga membuat perhitungan jumlah mata uang yang lebih mudah untuk menjawab pengguna SDR dan pelaku pasar.
Menurut IMF, jumlah mata uang adalah jumlah unit masing-masing mata uang dalam keranjang SDR. Jumlah mata uang memainkan peran sentral dalam penilaian harian dari SDR, karena nilai SDR adalah jumlah dari jumlah tersebut, dinilai pada kurs nilai tukar mata uang harian terhadap dolar AS.
Jumlah mata uang ditentukan pada hari kerja terakhir sebelum keranjang SDR baru menjadi efektif dan masih tetap selama periode valuasi SDR.
Tahun lalu, IMF memutuskan untuk memasukkan RMB dalam keranjang SDR sebagai mata uang kelima, bersama dengan dolar AS, euro, yen Jepang dan pound sterling, efektif 1 Oktober 2016.
Jumlah mata uang akhir untuk periode penilaian baru akan ditentukan dan diumumkan pada 30 September tahun ini dan akan tetap selama lima tahun. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina
-
ESDM Mulai Pasok 16.000 LPG 3 Kg ke Banda Aceh
-
Profil PT Mayawana Persada, Deforestasi Hutan dan Pemiliknya yang Misterius
-
Mendag Lepas Ekspor Senilai Rp 978 Miliar dari 8 Provinsi
-
Modal Inti Superbank (SUPA) Tembus Rp8 Triliun, Naik Kelas ke KBMI 2
-
Mekanisme Buyback TLKM, Pemegang Saham Wajib Tahu
-
BI Perpanjang Batas Waktu Pembayaran Tagihan Kartu Kredit
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
BRI Umumkan Dividen Interim 2025 Rp137 per Saham, Didukung Laba Rp41,2 Triliun