Suara.com - Ketua Komisi XI DPR Ahmad Noor Supit tidak mau berspekulasi mengenai nasib UU tentang Pengampunan Pajak setelah Kementerian Keuangan dipimpin Sri Mulyani. Hal tersebut baru dapat dinilai setelah melihat hasil kerja 100 hari pertama Sri Mulyani.
"Ya kita tidak bisa langsung melihat saat ini, kita lihat 100 hari kerja Sri Mulyani nanti bagaimana," kata Ahmad kepada Suara.com di Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Namun, kata Ahmad, tanda-tanda positif bagi perekonomian terlihat setelah Sri Mulyani dipilih Presiden Joko Widodo.
"Tapi reaksi positif sudah terlihat. Capital in flow kita luar biasa , bursa naik. Tanda-tanda positif artinya," tutur Ahmad.
Menurut Ahmad yang paling penting saat ini ialah stabilitas iklim perekonomian Indonesia.
"Tapi yang penting iklim nyaman dalam perekonomian Indonesia. Karena ini yang kita perhitungkan, ketika uang akan masuk, kalau iklim investasi tidak baik di daerah dan pusat, dan walaupun ada 12 paket kebijakan, nantinya uang (hasil tax amnesty) tersebut tidak akan masuk dengan baik. Kita masih sangat khawatir," tutur Ahmad.
Selain itu, sistem devisa juga akan sangat berpengaruh terhadap hasil tax amnesty. Jika iklim yang dibangun pemerintah tidak sinergis dengan hal itu, uang tak hasil amnesty tidak akan bisa dinikmati.
"Karena kita menganut devisa bebas, uang tax amnesty yang akan masuk dari luar bisa hilang lagi kalau suasana pemerintahan kita tidak mendukung. 100 hari kerja dari kabinet baru bisa kita lihat bagaimana ini berjalan," tutur Ahmad.
Berita Terkait
-
Intervensi Kemenkeu di Kasus Rp349 T? Mahfud MD Desak Menkeu Purbaya Bertindak Tegas!
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Amien Rais 'Ngamuk', Tuding Jokowi-Luhut-Sri Mulyani Perusak Indonesia dan Layak Dihukum Mati!
-
Dapat Banyak Penghargaan, Tapi Ubedilah Badrun Sebut Sri Mulyani Suka Utang
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit
-
Tak Ada 'Suntikan Dana' Baru, Menko Airlangga: Stimulus Akhir Tahun Sudah Cukup!
-
ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM untuk SPBU Swasta, Kemungkinan Naik
-
Jadwal, Ketentuan, dan Dokumen Wajib KJP Subsidi Pasar Jaya 2025