Pembentukan Holding Migas, dengan mengintegrasikan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero) diyakini dapat berdampak positif bagi kepentingan nasional.
Dampak positif dapat dirasakan dari berbagai aspek, baik secara operasional, finansial, hingga ekonomi makro nasional. Untuk itu, Pertamina komit bekerjasama dengan PGN untuk melanjutkan pembicaraan tahapan-tahapan konkret menuju terbantuknya Holding Migas.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, setelah mendapatkan arahan dari Presiden RI dan pemegang saham terkait pembentukan Holding Migas, Pertamina akan menindaklanjutinya dengan melakukan intensifikasi pembicaraan bersama PGN melalui joint working group yang sudah terbentuk sebelumnya. Berbagai langkah sinkronisasi akan terus dilakukan untuk merealisasikan kebijakan pemerintah tersebut.
"Tim gabungan antara Pertamina dan PGN dengan supervisi Kementerian BUMN akan terus melakukan pembicaraan penting terkait tahapan-tahapan yang akan dilakukan untuk mewujudkan Holding Migas. Kami telah memulai pembicaraan mengenai visi, peta jalan, sinergi operasi dan juga capex yang dapat dilakukan pasca terbentuknya Holding Energi," terang Wianda dalam keterangan resmi, Minggu (14/8/2016).
Dia mengatakan ketika Holding Migas terbentuk, dampak positif yang akan dirasakan cukup besar. Menurut dia, integrasi PGN ke dalam Pertamina melahirkan kekuatan besar di sektor gas bumi sehingga infrastruktur gas akan lebih cepat berkembang dengan biaya investasi yang lebih efisien.
"Dengan semakin cepatnya pengembangan infrastruktur gas bumi di Tanah Air secara terinterasi, tumpang tindih tidak lagi terjadi, investasi lebih efisien, utilisasi semakin besar, sehingga akan berdampak pada harga gas bumi yang lebih kompetitif dan efisien. Sebagai contoh, terdapat tumpang tindih capex senilai US$1,7 miliar yang apabila holding terbentuk, hal tersebut dapat dihindari," ungkapnya.
Selain itu, ketersediaan infrastruktur tersebut juga akan mendorong peningkatan penyerapan gas bumi nasional, dengan demikian investasi hulu juga semakin menarik dan penerimaan negara dari gas bumi akan meningkat.
"Tidak hanya penerimaan langsung dari gas bumi, tetapi multiplier effect yang timbul seperti tumbuhnya industri baru baik karena pasokan gas yang meningkat maupun pasokan listrik yang lebih stabil juga positif bagi ekonomi nasional."
Seperti diketahui, Pertamina telah menggelontorkan sekitar 3,68 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) dalam 10 tahun terakhir untuk infrastruktur gas bumi di Tanah Air. Belanja modal tersebut dialokasikan untuk liquefaction plant sebesar 2 miliar Dolar AS dengan total kapasitas terpasang 260 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), pipa gas sebesar US$1,2 miliar untuk kapasitas penyaluran 950 MMSCFD, dan regasifikasi senilai 485 juta Dolar AS.
Adapun, proyek-proyek yang telah tuntas dan beroperasi meliputi regasifikasi Arun dengan regasifikasi FSRU Jawa Barat, Donggi Senoro LNG. Adapun, proyek pipa gas yang telah tuntas maupun sedang dalam tahap pembangunan pipa Arun-Belawan berkapasitas 200 MMSCFD, pipa Belawan- KIM-KEK kapasitas 120 MMSCF, MK-MT-TG kapasitas 250 MMSCFD, pipa Gresik-Semarang 250 MMSCFD, dan pipa Porong-Grati dengan kapasitas 122 MMSCFD.
Adapun, proyek dalam tahap perencanaan adalah Duri-Dumai dengan jadwal onstream pada 2017 berkapasitas 100 MMMSCFD, Gas Solution untuk KIT-E 175 MMSCFD, FSRU Cilacap onstream 2018 dengan kapasitas 200 MMSCFD, dan regasifikasi Banten 2019 dengan kapasitas sebesar 500 MMSCFD.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar