Seiring dengan tingginya minat para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia, Sriwijaya Air Group tidak henti-hentinya memperluas jaringan penerbangan di kawasan domestik maupun regional.
Setelah sukses membuka rute ke Danau Toba dan Pulau komodo beberapa bulan lalu, maka kini Sriwijaya Air Group memiliki Tujuh Destinasi Favorit di kawasan domestik maupun regional. Selain Danau Toba dan Pulau komodo yakni Raja Ampat di Sorong Papua Barat, Ternate di Maluku Utara, Bumi Laskar Pelangi di Belitung, Pangkalpinang serta Pinang Island di Malaysia.
Menurut Senior Manager Corporate Communications Agus Soedjono, produk Tujuh Destinasi Favorit milik Sriwijaya Air Group ini merupakan kontribusi positif kepada Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan tindak lanjut dari hasil memuaskan yang telah diraih atas dibukanya penerbangan ke beberapa kota di China. Agus mengungkapkan Sriwijaya Air setidaknya telah berhasil mengangkut 500.000 wisatawan dari China untuk berkunjung ke Indonesia.
“Kami ingin ambil bagian untuk turut serta mensukseskan program 10 Destinasi Wisata Prioritas di Indonesia yang telah diresmikan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Sebagai salah satu penyedia jasa penerbangan nasional yang murni dimiliki oleh putera-puteri Indonesia, kami yakin bahwa Sriwijaya Air Group dapat berperan dengan sangat baik dalam mengantarkan seluruh pelanggan ke daerah yang dituju, kata Agus dalam keterangan resmi, Rabu (17/8/2016).
Saat ini Sriwijaya Air Group mengoperasikan 47 pesawat yang terdiri dari Boeing 737 900ER, 737-800 NG, 737-300 dan 737-500. Hingga 2016, Sriwijaya Air memiliki 43 kota tujuan domestik dan tujuh rute penerbangan regional. Dan untuk NAM Air 22 kota tujuan domestic dan satu rute penerbangan regional. Pada Agustus 2015 Sriwijaya Air memperoleh sertifikasi (certificate of compliance) atas kinerjanya dalam mengelola aspek standar keselamatan penerbangan. Sertifikasi yang dimaksud adalah Basic Aviation Risk Standard (BARS) yang dikeluarkan oleh lembaga independen bertaraf Internasional, Flight Safety Foundation.
Berita Terkait
-
Sriwijaya Air & NAM Air Pindah Ke Terminal 2F Bandara Soeta
-
Akhirnya Maskapai Indonesia Boleh Terbang ke Amerika Serikat
-
Basis Budaya Indonesia Potensial Jadi Industri Pariwisata
-
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Harus Ditopang Maritim & Pariwisata
-
Leppami Diminta Gerakkan Industri Pariwisata di Indonesia
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Warga Ujung Negeri Kini Hidup dalam Terang, Listrik PLN Bawa Harapan Baru
-
SIG Pimpin BUMN Klaster Infrastruktur Perkuat Riset Konstruksi Rendah Karbon
-
Perusahaan Rokok Sampoerna Beli Patriot Bond Rp 500 Miliar, Ini Tujuannya
-
Bahlil Ingin Belajar Produksi Bioenergi Karbon dari Brasil
-
Nasib Perobohan Tiang Monorel Masih Tunggu Perumusan Skema
-
Wacana Kebijakan Kemasan Rokok Polos Dinilai Bisa Ganggu Rantai Pasok IHT
-
Aset Dana Pensiun Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia
-
Menkeu Purbaya dan Bos Pertamina Lakukan Pertemuan Tertutup: Mereka Semakin Semangat Bangun Kilang
-
Sedih, 80 Persen Lansia Gantungkan Hidup di Generasi Sandwich
-
Transaksi Aset Kripto Tembus Rp 446,55 Triliun, Gimana Peluang dan Tantangannya?