Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mendorong adanya standar dan penggunaan sistem moduler dalam pembangunan rumah sehingga mempercepat waktu pembangunan rumah untuk masyarakat. Selain itu, harga produk perumahan yang dibuat secara massal akan membuat biaya pembangunan rumah semakin murah.
"Sudah saatnya pembangunan perumahan di Indonesia tidak hanya mengandalkan dengan sistem konvensional. Tapi dengan modernisasi dan standarisasi produk perumahan maka waktu pembangunan semakin cepat, harga murah tapi memiliki kualitas yang baik" terangnya saat memberikan pengarahan pada acara roadshow pembahasan program perumahan di Kementerian PUPR di Jakarta, Jumat lalu, (26/8/2016).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan Indonesia memerlukan inovasi produk-produk perumahan agar program perumahan bisa berjalan dengan baik dan waktu pembangunan yang lebih cepat. Inovasi produk tersebut diharapkan juga bisa mendorong tumbuhnya perekonomian mengingat banyak industri yang terkait dengan masalah perumahan mulai dari lantai hingga atap bangunan.
"Kementerian PUPR sebagai pembina jasa konstruksi terus mendorong industri perumahan di Indonesia. Kami berharap ke depan dengan adanya industri perumahan ini juga akan muncul inovasi baru di sektor pembangunan perumahan di Indonesia," ujarnya.
Basuki mencontohkan, pembangunan rumah di daerah perbatasan biasanya sulit dilakukan karena spesifikasi bangunan berbeda-beda. Hal itu mengakibatkan waktu pembangunan jadi agak lama.
Tapi berbeda jika pembangunan rumah di daerah perbatasan di buat secara modern dengan spesifikasi bangunan. mulai dari pintu, lantai, atap yang sama. Hal itu pula yang kini dilakukan oleh negara tetangga kita di perbatasan.
"Pembangunan rumah di wilayah perbatasan Malaysia sudah dilakukan dengan standarisasi. Jadi semua bangunan di wilayah perbatasannya hampir sama bentuknya. Dan kami juga telah mengembangkan pembangunan dengan sistem moduler di daerah perbatasan seperti di Belu, NTT," terangnya.
Basuki menambahkan, inovasi produk perumahan diharapkan juga bisa mendorong timbulnya hak paten baru dalam sektor perumahan. Dengan demikian, selain industri perumahan semakin berkembang, masyarakat pun diuntungkan dengan harga bahan bangunan yang semakin murah.
"Inti dari inovasi produk perumahan adalah biaya yang murah, rapi, dan mudah untuk diaplikasikan di lapangan sehingga masyarakat bisa tinggal di rumah yang layak huni," harapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan