Gaung program tax amnesty semakin kencang. Setelah kemarin pemilik Lippo Group, James Riady mendaftarkan diri mengikuti program tax amnesty di gedung Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jumat (2/9/2016), sejumlah konglomerat besar di tanah air dikabarkan akan segera mengikuti jejak James.
Terkait program pengampunan pajak, keluarga Bakrie belum memberikan jawaban yang lugas. "Kalau saya lihat sih, tax amnesty itu nomor 1 merupakan inisiatif yang bagus karena bagaimana pun juga, ini menandakan bahwa pemerintah mau menaikkan basis daripada pembayar pajak. Tapi dengan cara memberikan insentif pada mereka yang asetnya belum terdaftar di SPT 2015, atau pun yang asetnya belum didaftarkan sama sekali, ataupun belum ada NPWP-nya," kata Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk, Anindya Novyan Bakrie usai publik ekspose kinerja semester I 2016 Viva Group di Jakarta, Jumat (2/9/2016).
Walaupun target tax amnesty Rp165 triliun masih jauh untuk dicapai, namun putera sulung mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie tersebut menegaskan kebijakan tax amnesty yang diterapkan pemerintah akan mampu mendongkrak perekonomian Indonesia. Terlebih butuh banyak dana untuk menggenjot pembangunan infrastruktur, namun ada keterbatasan kemampuan APBN yang ada saat ini.
"Saya lihat teman-teman pemerintah masih yakin dan bagaimana pun juga tax amnesty sampai tahun 2017 Maret. Saya rasa itu program yang positif bukan saja dari uang tebusannya tapi juga pelebaran dari basis yang kena pajak. Jadi saya rasa akan bagus perekonomian, apalagi pemerintah lagi giat-giatnya membangun infrastruktur, kan tahu pendanaannya tinggi," katanya.
Sayangnya, saat didesak apakah keluarga Bakrie akan ikut program tax amnesty, Anindya menjawab diplomatis. "Hehe.. itu kan memang rahasia ya karena memang seperti itu UU-nya, tetapi kita terus terang ya kalau kita bisa ikuti dari sisi pribadi, perusahaan, tentunya kita mempunyai hak untuk berpartisipasi dan inilah yang tentu akan kita lihat baik-baik ya, tidak dalam posisi mengumbar-umbar," katanya.
Anindya buru-buru menegaskan bahwa dirinya mendukung program tax amnesty. Hanya saja dirinya dan perusahaannya masih mengkaji kemungkinan untuk ikut serta dalam program yang waktunya terbatas ini.
"Sebisa mungkin kita ikut. Kita ikuti karena memang ini bukan hanya hak tapi bagus buat kelangsungan perekonomian, tentunya grup, tapi juga buat indonesia," tutup Anindya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar