Presiden Jokowi memanfaatkan rangkaian kunjungan dalam rangka forum G-20 Summit di Tiongkok yang dihadiri oleh pemimpin-pemimpin dunia untuk menyampaikan potensi perekonomian dan peluang investasi di Indonesia. Dalam acara Indonesia Business Forum Sabtu (3/9/2016), Presiden Jokowi didaulat menjadi pembicara utama. Acara tersebut dihadiri oleh kurang lebih 1.000 partisipan termasuk diantaranya 170 peserta di level Chairman dan 280 peserta di level CEO perusahaan Cina.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong memberikan pengantar untuk membuka paparan utama yang disampaikan oleh Presiden Jokowi. Selain itu, mantan Menteri Perdagangan tersebut juga menjadi moderator dalam diskusi panel bersama dengan Menko Maritim Luhut Panjaitan, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Kepala BKPM yang juga akrab disapa Tom tersebut menyampaikan sektor-sektor yang potensial untuk investor Cina selain manufaktur, diantaranya sektor kelistrikan, sektor pariwisata serta sektor digital atau e-commerce. Untuk sektor kelistrikan, proyek 35 ribu Mega Watt merupakan salah satu infrastruktur utama yang terus berupaya untuk didorong realisasinya oleh pemerintah.
“Khusus sektor Pariwisata ini terkait dengan pengembangan 10 destinasi wisata, ini sejalan dengan paparan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo terutama untuk mengajak para Turis Cina untuk tidak hanya mengunjungi Bali, namun juga destinasi lain seperti Raja Ampat di Papua Barat, Mandalika di Lombok dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur,” ujar Kepala BKPM dalam keterangan tertulis kepada media, Senin (5/9/2016).
Untuk sektor digital dan e-commerce, Tom menilai hal ini juga sangat penting, mengingat sebelumnya Presiden Joko Widodo juga mendorong sektor UMKM di Indonesia untuk mendunia saat mengunjungi kantor pusat Alibaba dan bertemu dengan Founder sekaligus Chairman Alibaba, Jack Ma. “Bulan lalu, Alibaba telah mengakuisisi Lazada dengan nilai US$ 1 miliar. Ini berarti Alibaba juga menjadi salah satu investor terbesar di sektor ekonomi digital di Indonesia,” kata Tom.
Selain potensi tersebut, Tom juga menyampaikan tantangan-tantangan yang harus dihadapi. “Masih banyak yang perlu diperbaiki termasuk hal-hal yang terkait dengan perizinan. Ini akan terus kami tingkatkan. BKPM siap untuk mengawal investasi asing yang masuk,” lanjutnya.
Tom menilai bahwa Investasi asing akan menumbuhkan kompetisi sehingga akan mendorong industri untuk berkembang. “Sebagaimana sudah diterangkan Presiden Jokowi, hal yang utama adalah prinsip openness dan competitiveness. Keterbukaan dan kompetisi akan mendorong industri untuk berkembang,” jelasnya.
Tom juga menyampaikan contoh yang sering disampaikan oleh Presiden Joko Widodo terkait pentingnya semangat untuk berkompetisi adalah maskapai penerbangan di Indonesia yang dulu hanya tiga yakni Garuda Indonesia, Merpati serta Sempati dimana tidak ada persaingan antara maskapai penerbangan nasional.
Kini, setelah dibuka untuk maskapai swasta nasional dan internasional lainnya, tercatat Indonesia memiliki 14 maskapai penerbangan. Kompetisi ini memberikan dampak yang positif kepada konsumen yaitu harga tiket menjadi bersaing, pelayanan yang diberikan meningkat, dan pilihan bagi konsumen menjadi lebih variatif.
Garuda Indonesia, menurut Tom, juga akhirnya harus bersaing dan kini menjadi salah satu dari delapan maskapai penerbangan terbaik di dunia dengan kategori bintang lima menurut Skytrax.
Dalam acara yang juga didukung oleh China Fortune Land Development dan Inacham tersebut, Presiden Joko Widodo juga didampingi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Dari data yang dimiliki oleh BKPM untuk periode 2011 hingga semester pertama 2016, tercatat investasi Cina yang sudah direalisasikan di Indonesia sebesar 3 miliar Dolar Amerika Serikat (AS). Angka tersebut menempatkan Cina di posisi ke-10 dari daftar negara teratas sumber investasi di Indonesia. Dalam periode semester pertama 2016 saja, investasi dari Cina mencapai 1,01 miliar Dolar AS. Ini merupakan negara keempat teratas sumber investasi asing (FDI) yang masuk ke Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Sinergi Gerak Cepat Hadapi Bencana Sumatera, MIND ID Bersama Danantara Bantu Wilayah Terdampak
-
BRI Gelar Satukan Langkah untuk Sumatra, Beri Bantuan Rp50 M untuk Percepat Pemulihan Bencana
-
Harga Emas Antam Akhirnya Kembali Tembus 2,5 Juta Per Gram
-
Saham SUPA Keok di Tengah Kinerja Positif Cetak Laba Rp122 Miliar
-
Batavia Prosperindo Lewat RFI Kucurkan Rp200 Miliar Transformasi Mal di Batam
-
Update Harga BBM Pertamina, Shell dan Vivo Jelang Natal dan Tahun Baru 2026
-
Aset Tanah Ade Kuswara Kunang Tersebar dari Bekasi, Cianjur Hingga Karawang
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto