Plt Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pada dasarnya Indonesia memiliki banyak cadangan energi yang melimpah. Namun, dalam praktiknya Indonesia justru mengalami defisit energi.
Hal tersebut dinilai Luhut lantaran salah urus salah satunya di bagian pengelolaan manajemen. Hal ini membuat Indonesia sangat bergantung pada impor.
"Masalah ketahanan energi, ini kesalahan manejemen saja. Selama sebulan saya jadi Plt Menteri ESDM, saya melihat salah urus saja semua. Terlalu banyak aturan tumpang tindih yang mengikat kita sendiri. Misalnya PP 79, ya orang nggak maulah belum apa-apa sudah dipajakin," kata Luhut dalam diskusi Ketahanan Energi Nasional di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (8/9/2016).
Padahal, menurut Luhut, cadangan minyak Indonesia masih bisa lebih besar dari posisi saat ini 3,6 miliar barel. Namun, tidak dapat ditingkatkan lantaran ketergantungan impor.
"Karena nggak ada studi, makanya kita ketergantungan sama impor," katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya berencana akan mendorong industri minyak dan gas melakukan ekapolari dan studi untuk meningkatkan cadangan migas di Indonesia. Kalau saja eksplorasi di laut dalam lebih banyak dilakukan, laju penurunan produksi minyak Indonesia dapat ditahan, impor minyak pun tidak terus bertambah.
"Sea bed mining berpuluh tahun nggak pernah kita touch. Di laut dalam itu potensi gas dan minyak masih banyak. Pernah dieksplorasi? Belum. Kalau kita eksplorasi, penurunan produksi kita yang menurun drastis itu bisa diatasi," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia