Saat ini, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan ekonomi kreatif menunjukkan gambaran yang positif. Sektor ini tumbuh 5,76 persen atau di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,74 persen, dengan nilai tambah sebesar Rp641,8 triliun atau 7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) 2015-2019 disebutkan, akselerasi pertumbuhan ekonomi kreatif adalah salah satu indikator pertumbuhan ekonomi negara. Arah kebijakan pembangunan ekonomi kreatif adalah memfasilitasi orang kreatif (OK) di sepanjang rantai nilai yang dimulai dari tahap kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, hingga konservasi.
Sebagai salah bentuk dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya melalui industri berbasis kreativitas dan pengetahuan, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui BCA Learning Service akan menyelenggarakan Indonesia Knowledge Forum (IKF) V dengan tema Moving Our Nation To The Next Level: “Optimizing Knowledge and Creativity to Ride the Wave of New Generation in Accelerating Indonesia Economy,”.
Untuk menyambut gelaran IKF yang akan diadakan pada tanggal 6-7 Oktober mendatang, BCA mengadakan talkshow bertajuk Kafe BCA 3 dengan tema “OK: Generasi Baru Kekuatan Ekonomi Indonesia”. Acara ini diselenggarakan pada Senin, 19 September 2016 di Menara BCA, Jakarta dan dibuka secara langsung oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja. Hadir sebagai pembicara dalam diskusi ini Pengamat Pariwisata dan Industri Kreatif di Pusat Studi Pariwisata UGM Erda Rindrasih, Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya APINDO Solihin Sofian, Pengamat Ekonomi Cyrillus Harinowo, CEO Kratoon Channel Andi Martin, GM BCA Learning Service Lena Setiawati, dan Ketua Bandung Creative City Forum (BCCF) Fiki C. Satari.
Jahja mengungkapkan, pelaku industri kreatif perlu mendapat fasilitas untuk kegiatan kreasi, serta memproduksi dalam skala usaha yang layak dan mendapatkan akses ke pasar. Usaha baru industri kreatif pun perlu mendapat fasilitas membangun pasar, serta membangun repositori untuk produk-produk kreatif. “Hal ini menegaskan betapa pentingnya dua hal substansial ini, yakni hadirnya Orang Kreatif (OK) dalam rantai kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, dan konservasi maupun institusi atau lembaga yang menopang tumbuh kembang Orang Kreatif. Oleh karena itu, sebagai bentuk dukungan terhadap kehadiran Orang Kreatif, BCA melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah maupun meningkatkan kapasitas Orang Kreatif, salah satunya melalui IKF 2016,” lanjutnya.
IKF V yang akan diselenggarakan di Ritz Carlton Pacific Place Hotel, Jakarta ini akan menghadirkan Menteri Koordinator Perekonomian RI, Darmin Nasution sebagai keynote speaker dan para pembicara nasional yang inspiratif. Di antaranya, Emirsyah Satar (Chairman of MatahariMall.com), Yohanes Surya (Founder of Yayasan Surya Institute), Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), Fauzi Ichsan (Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan), William Tanuwijaya (CEO Tokopedia), Pandji Pragiwaksono (Indiepreneur, Stand-Up Comedian), dan 12 pembicara terkemuka lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
Terkini
-
Harga Perak Antam Naik Berturut-turut, Melonjak Rp 27.664 per Gram Hari Ini
-
Waspada! Rupiah Tembus Rp16.714, Simak Dampak Global dan Domestik Ini
-
Emas Antam Lagi Tren Naik, Harganya Kini Rp 2.367.000 per Gram
-
IHSG Bangkit di Awal Sesi, Cek saham-saham yang Cuan
-
Waduh, Potensi Kerugian Akibat Serangan Siber Tembus Rp 397,26 Kuadriliun
-
Bank Mandiri Kucurkan Rp 38,11 Triliun KUR hingga Oktober 2025
-
Permintaan Naik, BI Prediksi Penjualan Eceran Kian Meningkat Akhir 2025
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Apa Itu Transaksi Reversal? Waspadai 5 Penyebab Tak Terduganya
-
Harga Emas Naik Berturut-turut: UBS dan Galeri Rp 2,4 Jutaan, Antam Belum Tersedia