Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, Jahja Setiaatmadja mengakui bahwa pihaknya masih mengalami kesulitan besar untuk menyalurkan kredit kepada usaha ekonomi kreatif atau industri kreatif. Sebab regulasi industri perbankan yang amat ketat memang tak memungkinkan kalangan perbankan untuk menyalurkan kredit kepada industri kreatif.
"Sampai saat ini kalaupun ada dana disalurkan kepada industri kreatif, itu lebih melalui jalur Corporate Social Responsibility (CSR). Karena kalau melalui jalur profesional kredit, masih sulit. Saya rasa bank lain juga mengalami hal yang sama," kata Jahja dalam acara Kafe BCA Orang Kreatif (OK) di Jakarta, Senin (19/9/2016).
Jahja mengakui bahkan hingga kini, porsi penyaluran kredit BCA terhadap kalangan industri kreatif baru nol persen. Sebab faktanya banyak pelaku industri kreatif belum memenuhi syarat untuk menjadi debitur perbankan. "Mulai dari rekam jejak profit keuangan perusahaan bersangkutan, harus memiliki jaminan, laporan keuangan yang lengkap. Banyak yang tidak bisa, karena bank harus betul-betul mencari debitur yang memang sejak awal memiliki modal sendiri," ujar Jahja.
Bahkan ia mencontohkan perusahaan penyedia jasa aplikasi ojek online Gojek yang sudah sedemikian besar, masih belum profitable. Sehingga Gojek masih sulit memenuhi syarat menjadi debitur perbankan. "Termasuk e-commerce, kalaupun ada, masih sangat kecil. Rasanya memang masih susah," tutur Jahja.
Termasuk melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), penyaluran kredit kepada industri kreatif juga tetap susah. Karena menurut Jahja, banyak juga pelaku industri kreatif yang juga belum memenuhi kriteria debitur KUR.
Mengacu laporan keuangan BCA per Semester I 2016, jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp387,08 triliun. Jumlah ini tumbuh 10,38 persen dibanding Semester I 2015 yang mencapai Rp347,10 triliun. Dari jumlah tersebut, 27,2 persen adalah kredit konsumer, 37,8 persen adalah kredit komersial dan usaha kecil menengah (UKM), dan 35 persen adalah kredit korporasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
IHSG Bangkit di Awal Sesi, Cek saham-saham yang Cuan
-
Waduh, Potensi Kerugian Akibat Serangan Siber Tembus Rp 397,26 Kuadriliun
-
Bank Mandiri Kucurkan Rp 38,11 Triliun KUR hingga Oktober 2025
-
Permintaan Naik, BI Prediksi Penjualan Eceran Kian Meningkat Akhir 2025
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Apa Itu Transaksi Reversal? Waspadai 5 Penyebab Tak Terduganya
-
Harga Emas Naik Berturut-turut: UBS dan Galeri Rp 2,4 Jutaan, Antam Belum Tersedia
-
Saham GOTO: Saham Diburu Asing, Kabar Terbaru Merger Grab, dan Isu Pergantian CEO
-
IHSG Bisa Menguat Lagi Hari Ini, 6 Saham Ini Bisa Jadi Rekomendasi
-
COO Danantara Minta Publik Tak Khawatir Redenominasi: Sudah Dipikirkan dengan Baik