PT. Bank Mandiri Persero Tbk meyakini laba bersih di akhir tahun akan membaik, atau tidak setajam penurunan laba pada semester I 2016 yang mencapai 28,7 persen.
Direktur Finansial dan Treasuri Bank Mandiri Pahala Mansury di Jakarta, Senin (3/10/2016), mengatakan perbaikan perolehan laba karena meningkatnya pendapatan dari penyaluran kredit dan juga pendapatan berbasis komisi (fee based income).
"Kami optimistis kalau sampai akhir tahun, turunnya di level belasan, karena salah satunya ada pertumbuhan kredit yang baik dan kuat," ujar dia.
Membaiknya pendapatan Mandiri, kata Pahala, juga karena efisiensi pascapenurunan suku bunga simpanan. Oleh karena itu, Mandiri juga berencana menurunkan suku bunga kredit untuk segmen konsumer dan korporasi.
Permintaan kredit pun meningkat, terutama kredit korporasi untuk pembiayaan infrastruktur.
Pahala meyakini target kredit di Rencana Bisnis Bank (RBB) sebesar 10-12 persen hingga akhir tahun akan tercapai.
"Sekarang sudah 10 persen, dan akhir tahun 10-12 persen," tukasnya.
Pada semester I 2016, laba Mandiri turun 28,7 persen menjadi Rp7,08 triliun, dari Rp9,92 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu. Penurunan itu, salah satunya karena naiknya rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) menjadi 3,86 persen (gross) dari 2,43 persen.
Biaya pencadangan pun naik menjadi Rp9,9 triliun dari Rp4 triliun. Adapun laba operasional sebelum pencadangan Mandiri semester I 2016 sebesar Rp19,3 triliun atau tumbuh 13,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy). (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru
-
Modal Dedaunan, UMKM Ini Tembus Pasar Eropa dan Rusia dengan Teknik Ecoprint
-
Perubahan Komisaris Bank Mandiri Dinilai Strategis Dukung Ekspansi Bisnis
-
Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, UBS dan Galeri24 di Pegadaian Makin Mengkilap
-
Grab Tawarkan Jaminan Tepat Waktu Kejar Pesawat dan Kompensasi Jutaan Rupiah
-
Kuota Mudik Gratis Nataru Masih Banyak, Cek Syarat dan Rutenya di Sini