PT Sentul City Tbk (BKSL) tengah menjajaki aliansi strategis untuk membuat perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan sejumlah perusahaan. Dalam tiga tahun mendatang, Sentul City menetapkan strategi bermitra dengan perusahaan lain untuk membangun semua proyeknya.
Selain dengan perusahaan domestik, Sentul City telah berbicara dengan perusahaan asal Cina, Jepang, Singapura, Malaysia, dan Korea Selatan. Strategi tiga tahun ke depan JV semua. Tidak hanya untuk mengembangkan properti, tetapi untuk menambah konten seperti entertainment dan kuliner. Perusahaan Cina menginginkan proyek-proyek properti. Perusahaan tersebut menginginkan proyek-proyek komersial mixed use berskala besar.
"Strategi BKSL dalam membangun bisnis dengan JV akan menghemat dana yang dibutuhkan BKSL dalam berekspansi. Cuma butuh waktu bagi BKSL untuk membangun JV nya. Sehingga dalam jangka pendek belum akan berpengaruh ke laporan keuangan perusahaan," kata Analys Recapital Securities Adi Kiswoyo Joe, dalam keterangan tertulis, Selasa (11/10/2016).
PT Aneka Tambang Persero Tbk (ANTM) segera merampungkan proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa (P3FP) menjelang akhir tahun ini. Hal itu ditandai oleh rampungnya pembangunan pembangkit listirk tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2x30 megawatt (MW) senilai 145 juta Dolar Amerika Serikat (AS) pada proyek tersebut.
Menurut, Tedy Badrujaman, selaku Direktur Utama Perseroan, mengatakan PLTU batubara merupakan paket VIII atau paket terakhir dalam P3FP. P3FP akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel dari 18-20 ribu ton nikel dalam feronikel (Tni) menjadi 27-30 ribu Tni
"Segera selesainya proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa (P3FP) menjelang akhir tahun ini akan memberikan dampak positif bagi ANTM. Hal ini akan membuat bisnis tambang Perseroan akan semakin effisien serta akan meningkatkan kapasitas produksi Perseroan di kemudian hari. Bisnis yang lebih effisien serta peningkatan kapasitas produksi diharapkan akan memperbaiki perolehan laba bersih Perseroan di kemudian hari," ujar Adi.
Sesuai rencana, pabrik P3FH tahap I dibiayai sebagian dana hasil penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue senilai Rp 5,39 trilliun. Investasi fasilitas permurnian dan pengolahan (smelter) itu diperkirakan mencapai Rp 3,5 trilliun. Selain itu, Perseroan juga akan meneruskan pembangunan proyek lainnya pada 2017. Salah satunya ekspansi pabrik feronikel Halmahera Timur tahap II yang merupakan kelanjutan dari Halmahera Timur tahap I.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
 - 
            
              Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
 - 
            
              Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen