PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) siap membantu pemerintah daerah tingkat provinsi, kota, dan kabupaten untuk mengimplementasikan konsep smart city. Perseroan menyasar 4-5 kota yang akan menerima bantuan untuk menerapkan konsep smart city tersebut hingga akhir tahun ini.
Implementasi smart city akan membuat kinerja atau key performance indicator (KPI) masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terlihat secara riil. Dengan demikian, pimpinan daerah seperti gubernur, wali kota, maupun bupati dapat memantau kinerja SKPD untuk mencapai target. Target pendapatan asli daerah (PAD) dari masing-masing SKPD dapat langsung terlihat melalui konsep smart city.
Sebagai contoh, bagian pajak iklan dan reklame sudah mencapai target atau belum, pajak bumi dan bangunan (PBB), dan pajak izin mendirikan bangunan (IMB).
"Ide BTN ini akan membuat BTN bisa mendapatkan dana murah dalam jumlah besar jika berhasil dikembangkan untuk menyaingi posisi BBRi yang sudah menyebar ke pelosok desa. Tinggal bagaimana BTN bisa menerapkan ide ini dengan segera dan secepatnya," kata Analys Recapital Securities, Adi Kiswoyo Joe, dalam keterangan tertulis, Selasa (11/10/2016).
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengantongi perolehan kontrak baru senilai Rp7,45 triliun per akhir September 2016. Dengan pencapaian tersebut, anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini sudah
berhasil memenuhi 93,38 persen dari target perolehan kontrak tahun ini yang mencapai Rp8 triliun.
Penambahan kontrak yang signifikan diperoleh WSBP dari proyek jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi seksi 2,3 dan 4 senilai Rp770 miliar. Mayoritas proyek yang diperoleh perseroan terdiri dari proyek jalan tol. Beberapa proyek tol yang didapat adalah jalan tol Cimanggis-Cibitung, jalan tol Pasuruan-Probolinggo, jalan tol Pemalang-Batang dan jalan tol Batang-Semarang. Kemudian, proyek tol yang sedang dikerjakan adalah jalan tol Pejagan-Pemalang, jalan tol di atas laut Tanjung Benoa, jalan tol Gempol-Pasuruan dan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu .
"WSBP tahun ini sudah pasti akan mencapai target perolehan kontraknya sebesar Rp9 trilliun. Pencapaian ini terbantu oleh banyaknya proyek Waskita Karya sebagai induk perusahaan di tahun ini. Tantangan untuk WSBP ada di tahun depan di mana banyak proyek infrastruktur yang akan di bangun akan diperebutkan oleh banyak perusahaan konstruksi lainnya," tutup Adi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
 - 
            
              Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
 - 
            
              Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen