Suara.com - Wakil Ketua Komisi III DPR Trimedya Pandjaitan mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang langsung keluar dari Istana untuk menyaksikan operasi tangkap tangan terhadap pelaku pungutan liar di kantor Kementerian Perhubungan. Menurut Ketua DPP PDI Perjuangan ini bukan soal nilai barang buktinya, tetapi pesan yang ingin disampaikan Presiden.
"Ada yang menyampaikan kok seorang Presiden sampai ke lokasi untuk urusan OTT yang cuma sekian puluh juta. Tapi bukan itu yang dilihat," ujar Trimedya di DPR, Rabu (12/10/2016).
Menurutnya kehadiran Presiden Jokowi di lokasi OTT merupakan bentuk peringatan kepada semua aparatur negara untuk taat pada hukum dan tidak melakukan pungli di sektor layanan masyarakat.
"Ini momentum yang ingin diambil Jokowi untuk mengingatkan aparatur dan sipil jangan sampai pungli yang paling kecil sampai yang besar. Apalagi kalau betul langsung sanksi pemecatan kepada pegawai," kata
Trimedya mengakui pungli di lembaga pelayanan publik masih marak sampai kini. Contohnya dalam proses pembuatan KTP. Meski jumlahnya kecil, tetap saja itu korupsi.
"Pungli, kan dimulai dari yang kecil. Misal di kelurahan urus KTP, Rp200-Rp300 ribu ke pegawai kelurahan. Tapi kan korupsi juga sampai nanti pembenahan aparat penegak hukum seperti apa," kata dia.
Trimedya mengapresiasi reformasi hukum, tetapi tetap perlu diselaraskan dengan kesejahteraan aparatur hukum agar mereka tak menyeleweng.
"Sejauhmana pemerintah memberikan upaya peningkatan kesejahteraan pada aparatur hukum negara. Kita minta polisi jujur tapi kalau gaji cuma Rp5 juta-Rp10 juta bagaimana. Jadi paralel dengan itu kesejahteraan juga harus diperhatikan," katanya.
Berita Terkait
-
KPK Prihatin Tangkap Sejumlah Jaksa dalam Tiga OTT Beruntun
-
Bupati Bekasi Kena OTT KPK, Berikut 5 Fakta Penting Terkait Penangkapan Ade Kuswara Kunang
-
Profil Ade Kuswara: Bupati Bekasi yang Kena OTT KPK, Ayahnya Ternyata Tokoh Berpengaruh
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka