Pengusaha sekaligus motivator terkenal Tung Desem Waringin menyayangkan absennya pengajaran terkait kecerdasan keuangan kepada para siswa. Padahal siswa yang bersekolah dalam rentang waktu yang begitu lama sejak pendidikan dasar hingga tinggi, tetap saja ujung-ujungnya akan mencari kerja dan mencari uang setelah lulus.
"Masalahnya sekolah kita terlalu banyak mengajarkan berbagai hal kepada siswanya. Sebagai contoh, anda yang sudah dewasa apakah masih ingat sinus cosinus tangen? Tentu tidak karena tidak pernah kita pakai dalam kehidupan sehari-hari. Seharusnya itu diajarkan kepada siswa yang memang arahnya mau menjadi seorang ahli matematika," kata Tung dalam wawancara khusus dengan Suara.com, di Tangerang, Banten, Senin (17/10/2016).
Berikut ini 11 hal penting menurut Tung terkait kecerdasan keuangan yang selama ini tak pernah diajarkan di sekolah, padahal begitu vital dalam kehidupan seseorang setelah dewasa dan lulus dari jenjang pendidikan. Antara lain:
1. Tidak pernah diajari cara mencari kerja dengan kemungkinan diterima 99,9 persen.
2. Bahwa kerja itu cari Ilmu + kenalan dulu, baru uang.
3. Tidak diajari ilmu berkarier agar cepat naik pangkat dan naik gaji, secara halal tentu saja.
4. Tidak pernah diajari cara mencari uang dengan cepat dan halal.
5. Tidak pernah diberitahu bahwa keputusan yang paling penting dalam kehidupan keuangan kita adalah kita harus memutuskan bahwa kita juga harus sebagai INVESTOR selain sebagai konsumen. Pilihan ini harus diambil apapun profesi kita baik Pegawai Negeri Sipil (PNS), Karyawan Swasta, Pengusaha, Dosen, Developer, Direktur, Pedagang dan lain sebagainya.
"Sungguh sedih ketika pensiun atau bisnisnya sedang kurang lancar atau sudah lewat jamannya, eh tidak punya penghasilan lain. Tidak punya pasif income yang cukup. Karena seumur hidup memang tidak tahu dan tidak belajar serta tidak berusaha mengembangkan investasi yang aman dan menguntungkan," jelas Tung.
6. Tidak pernah diajari cara mulai bisnis tanpa modal. Maka banyak yang setelah lulus kuliah terus berkeluh kesah tidak punya modal.
7. Tidak diberitahu cara-cara mendapatkan modal.
8. Tidak diajari cara menciptakan sistem dan orang supaya bisnis bisa berjalan dan berkembang tanpa kita.
9. Tidak diberitahu bahwa apapun profesi kita, kita harus belajar bisnisnya. Maka banyak yang terjebak dalam profesinya tidak pernah berkembang jadi besar dan lebih bermanfaat untuk orang banyak.
"Sebagai contoh, guru les bahasa Inggris, seumur hidup jadi guru les. Bila yang bersangkutan belajar bisnisnya dan belajar bekerja sama atau belajar mempekerjakan orang lain, maka dia bisa jadi punya kursus bahasa Inggris sebesar EF (English First)," tutur Tung.
10. Karena bisnis hampir selalu mempekerjakan orang lain aneh juga jurusan bisnis kagak ada pelajaran bagaimana merekrut, membina, memotivasi, teknik memberikan reward punisment, teknik monitoring, teknik menegur, teknik mengeluarkan karyawan dimana yang dikeluarkan malah bilang terima kasih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah