PT Bank CIMB Niaga Tbk mengharapkan dapat meraup 10 persen dari total dana repatriasi yang masuk ke Indonesia selama program amnesti pajak.
"Yang deklarasi sudah banyak, kami harapkan 10 persen dari dana repatriasi selama tiga periode," kata Head of Marketing, Brand, Communication CIMB Niaga, Slamet Sudjiono di Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Di periode pertama kurun Juli-September 2016, CIMB menerima dekarasi dana yang cukup banyak. Namun, untuk repatriasi dan tebusan, bank yang berkantor pusat di Malaysia tersebut, enggan berbicara banyak, karena lebih memilih menunggu realisasi repatriasi hingga akhir Desember 2016.
"Yang deklarasi sudah banyak, tapi untuk repatriasi kita akan lihat hingga akhir Desember 2016," kata Kepala Produk Perbankan Ritel CIMB Niaga Budiman Tanjung.
Di periode pertama, dana repatriasi di CIMB Niaga masih banyak ditempatkan di instrumen tabungan, atau belum signifikan di produk pengelolaan aset nasabah (wealth management).
"Sudah ada beberapa yang menempatkan ke produk, tapi sebagian besar 'stand by' ke tabungan, belum ke 'wealth management'," kata Kepala Produk Asuransi dan Pengelolaan Aset CIMB Niaga Vera Margaret.
Hingga September 2016, kata Vera, dana keloaan (asset under management/AUM) 'wealth managemen' mencapai Rp14,7 triliun atau bertumbuh 10 persen. Jumlah AUM itu, kata dia, belum mencakup dana repatriasi.
Banyaknya dana repatriasi amnesti pajak yang sepanjang tahun berjalan terus menunjukkan tren positif, diharapkan industri perbankan dan regulator dapat membuat likuiditas melonggar, sehingga peluang ekspansi kredit terbuka.
"Nanti tentu saja (repatriasi) akan efektif dia masuk, artinya akan membantu likuiditas. Kemudian tentu saja dana-dana tebusan ke pemerintah kan akan dicairkan lagi demi pembiayaan pembangunan, sehingga mendorong kredit," kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad sebelumnya.
Menurut data Ditjen Pajak, dana repatriasi yang masuk per 19 OKtober 2016 pukul 14.00 WIB sebesar Rp143 triliun, sedangkan dana tebusan Rp94,2 triliun. Adapun dana deklarasi mencapai Rp3.852 triliun. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025
-
Grab Akan Akuisisi GoTo, Danantara Bakal Dilibatkan
-
ESDM Kini Telusuri Adanya Potensi Pelanggaran Hukum pada Longsornya Tambang Freeport
-
Industri Biomassa Gorontalo Diterpa Isu Deforestasi, APREBI Beri Penjelasan
-
BEI Umumkan IHSG Sentuh All Time High Pekan Ini
-
Apakah Indonesia Pernah Redenominasi Rupiah? Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
SVLK Jadi Benteng Hukum Lawan Tuduhan Deforestasi Biomassa di Gorontalo
-
Terminal IC Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi 12 November, Khusus Penerbangan Citilink