Suara.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk terus melakukan pengembangan platform layanan digital banking atau digitalisasi untuk memperkuat bisnis khususnya di segmen transaction banking (TB).
"Penguatan bisnis ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dana murah dan pendapatan serta peningkatan standar pelayanan kami bagi seluruh nasabah di segmen ini," kata Chief of Transaction Banking CIMB NIAGA Hendra Lembong saat diskusi dengan wartawan di Jakarta, Rabu (17/2/2016).
Hendra menuturkan, pihaknya menawarkan beragam layanan pengelolaan keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan transaksi perbankan nasabah perusahaan seperti trade finance, cash management, value/supply chain, custody & fund administration service serta trustee & loan agency services.
Layanan tersebut, lanjutnya, tentunya dapat dimanfaatkan nasabah perusahaan seperti perusahaan dagang skala besar, lembaga keuangan baik bank maupun nonbank hingga usaha kecil menengah.
"Kami terus melakukan pengembangan produk dan solusi bisnis yang inovatif agar selalu dapat memberikan nilai tambah serta meningkatkan pelayanan ke nasabah terutama dari sisi peningkatan efisiensi pengelolaan keuangan nasabah," ujar Hendra.
Untuk mendukung tujuan tersebut, perseroan telah melakukan berbagai inovasi di antaranya integrasi antara produk TB dengan Consumer Banking untuk melayani nasabah perusahaan secara end-to-end.
Inovasi itu dimaksudkan untuk memberikan solusi tepat guna dan cashless untuk beberapa jenis industri seperti e-commerce, pelabuhan dan transportasi.
Untuk industri e-commerce, keuntungan yang diperoleh antara lain pembayaran dan rekonsiliasi transaksi dilakukan secara otomatis dan real time online sehingga menjadi lebih efisien dan aman.
Adapun untuk industri pelabuhan waktu tunggu barang di pelabuhan menjadi lebih singkat dengan memberikan kemudahan melakukan transaksi melalui Iayanan elektronik, sedangkan untuk industri transportasi inovasi ini memungkinkan registrasi rekening dan pembayaran insentif pengemudi dilakukan secara massal sehingga menjadi lebih efisien karena tidak menggunakan uang tunai.
Pengembangan produk lainnya adalah FX Deal Online melalui BizChannel@C|MB yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi mata uang asing secara online.
Selain itu, perseroan juga telah meluncurkan Plug n Pay sebagai inovasi terbaru dimana dengan hanya menggunakan smartphone pribadi, transaksi bisa dilakukan layaknya mesin EDC biasa.
Adapun untuk trade finance, CIMB Niaga siap melayani nasabah dengan lebih dari 1.000 kantor cabang yang tersebar di kawasan ASEAN dan didukung oleh Iayanan trade desk yang tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia.
"Dengan kekuatan tersebut kami mampu mencapai pertumbuhan pinjaman trade finance yang meningkat hampir 50 persen," ujar Hendra.
Selain itu, kerja sama dalam penyediaan Iayanan cash management maupun trade finance dengan korporat besar yang merupakan pelaku bisnis utama di industrinya masing-masing juga terus ditingkatkan.
Hal ini semakin diperkuat melalui sinergi value chain, yakni dengan menghubungkan rantai bisnis ke pembiayaan distributor hingga ke downline/pengecer dari para nasabah korporat besar tersebut dalam rangka menangkap peluang bisnis end to-end.
"Harapan kami hal ini turut mendukung pertumbuhan perekonomian nasionat," tutur Hendra.
Kontribusi terhadap total pendapatan bank TB terus menunjukkan performa yang baik dengan kontribusi sekitar 20 persen terhadap total pendapatan CIMB Niaga pada 2015 (unaudited).
Selain didukung oleh pertumbuhan pada pinjaman trade finance, pencapaian ini seiring dengan meningkatnya jumlah transaksi BIzChannel@ClMB yang hampir dua kali Iipat dibandingkan tahun 2013 hingga mencapai sekitar 25 rlbu nasabah korporasi yang berdampak positif kepada pertumbuhan dana murah.
"Dengan beragam penghargaan internasional yang kami peroleh atas pencapaian TB, menambah optimisme kami untuk meningkatkan market share dan memperkuat peran TB sebagai salah satu produk unggulan CIMB Niaga," ujar Hendra.
Mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2015, perolehan laba bersih Bank CIMB Niaga telah mencapai Rp427,83 miliar. Jumlah aset yang dimiliki mencapai Rp233,57 triliun, sementara kredit yang dikucurkan mencapai Rp164,64 triliun. Terakhir, dana pihak ketiga (DPK) atau dana masyarakat yang dihimpun mencapai Rp171,06 triliun. (Antara)
Berita Terkait
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
CIMB Niaga Siap Berikan Kelonggaran Kredit Bagi Bencana Banjir Sumatra
-
Bankir Ini Nilai Penggunaan AI Jadi Masa Depan Industri Keuangan
-
Blueprint Keberlanjutan Ride-Hailing Indonesia: Motor Penggerak UMKM dan PDB Nasional
-
OJK Pastikan Kinerja Industri Perbankan Makin Kuat, Ini Buktinya
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Jhonlin Group Kirim 16 Alat Berat ke Aceh Guna Percepatan Penanganan Banjir
-
Gandeng Travelio, Perumnas Sulap Apartemen Jadi Aset Investasi Smart Management
-
Viral Roti O Tolak Pembayaran Uang Tunai Bisa Langgar Aturan, Ini Sanksinya
-
Daftar Jalan Tol Kena Diskon Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2026
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional
-
Reklamasi: Saat Kewajiban Hukum Bertransformasi Menjadi Komitmen Pemulihan Ekosistem
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo