PT Bank CIMB Niaga Tbk mengincar pertumbuhan dana kelolaan untuk "wealth management" atau pengelolaan kekayaan nasabah dapat mencapai 10 persen hingga akhir 2016.
Kepala Produk Perbankan Ritel CIMB Niaga Budiman Tanjung, di Jakarta, Rabu (19/10/2016), mengatakan hingga September 2016, dana kelolaan sudah terkumpul Rp14,7 triliun dari sekitar 100 ribu nasabah "wealth management".
"Tahun lalu dana kelolaan kita Rp13 triliun, dengan pertumbuhan populasi kelas menengah dan menengah-atas, termasuk juga karena repatriasi amnesti pajak, kita targetkan dapat tumbuh sedikitnya 10 persen," kata Budiman.
Komisi (fee) yang diperoleh CIMB dari "wealth management", kata Budi, telah menopang 40 persen dari total pendapatan komisi perusahaan. Kontribusi 40 persen itu setara dengan Rp800 miliar.
Budiman mengatakan dengan potensi penambahan dana kelolaan karena repatriasi amnesti pajak, CIMB akan memperbesar kontribusi komisi dari "wealth management" pada 2017.
"Tahun depan akan lebih dari 40 persen," ujar dia.
Mayoritas nasabah "wealth management", kata Budiman, pada tahun ini banyak menginvestasikan dananya di obligasi. Hal itu karena harga obligasi yang terus naik sepanjang tahun ini.
"Dengan suku bunga yang lebih rendah, jadi obligasi juga harganya naik. Nasabah melihat banyak kesempatan untuk masuk. Ketika dapat keuntungan, mereka berminat lagi," ujar dia.
CIMB Niaga juga ingin mengoptimalkan kemitraan dengan sesama kongsi di CIMB Group, yakni CIMB Securities Indonesia dan CIMB Principal Asset Management.
Sejauh ini, kata Budiman, CIMB Niaga belum berencana menambah manajer investasi. Saat ini, CIMB Niaga didukung 11 manajer investasi dan dua perusahaan asuransi untuk produk "wealth management".
CIMB Niaga memiiki empat produk investasi di "wealth management" yakni reksa dana, produk asuransi melalui perbankan (bancassurance), surat utang dan campuran dua atau lebih instrumen keuangan (structured product).
Bank yang berinduk usaha di Malaysia itu juga baru saja merilis produk investasi baru yakni CIMB Niaga Regular Investment Saving Plan Plus (CRISP Plus). (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Warga Ujung Negeri Kini Hidup dalam Terang, Listrik PLN Bawa Harapan Baru
-
SIG Pimpin BUMN Klaster Infrastruktur Perkuat Riset Konstruksi Rendah Karbon
-
Perusahaan Rokok Sampoerna Beli Patriot Bond Rp 500 Miliar, Ini Tujuannya
-
Bahlil Ingin Belajar Produksi Bioenergi Karbon dari Brasil
-
Nasib Perobohan Tiang Monorel Masih Tunggu Perumusan Skema
-
Wacana Kebijakan Kemasan Rokok Polos Dinilai Bisa Ganggu Rantai Pasok IHT
-
Aset Dana Pensiun Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia
-
Menkeu Purbaya dan Bos Pertamina Lakukan Pertemuan Tertutup: Mereka Semakin Semangat Bangun Kilang
-
Sedih, 80 Persen Lansia Gantungkan Hidup di Generasi Sandwich
-
Transaksi Aset Kripto Tembus Rp 446,55 Triliun, Gimana Peluang dan Tantangannya?