Peneliti pada Alpha Research Database Indonesia, Ferdy Hasiman mengatakan bahwa konsistensi pemerintah dalam mengimplementasikan pelarangan ekspor mineral penting dalam upaya meningkatkan nilai tambah mineral. Pemerintah diminta jangan pernah mundur mendorong perusahaan-perusahaan tambang membangun smelter dalam negeri.
"Caranya adalah dengan mendorong dan mendukung perusahaan untuk mendapatkan fasilitas fiskal. Pemerintah harus lebih giat lagi melakukan upaya promosi investasi di negara calon investor," kata Ferdy dalam keterangan tertulis, Rabu (19/10/2016).
Dengan pembangunan smelter, paradigma pertambangan kita sudah mengarah kepada proses industrialisasi, mengolah bahan tambang menjadi komponen dasar industri otomotif, kabel dan manufaktur. Menurut Ferdy, pemerintah harus lebih arif lagi berpikir bahwa kegiatan usaha pemurnian memberikan satu langkah lebih maju dari sekadar menambang.
"Pemurnian mineral telah mendatangkan nilai tambah ekonomi dan intangible benefit, yaitu kemampuan sumber daya manusia Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi pemrosesan dan penyulingan (processing and refining). Manfaat tersebut harus terus kita optimalkan guna mendukung kemandirian mineral," jelas Ferdy.
Sampai saat ini sudah banyak perusahaan yang sudah rela merogoh kocek untuk membangun smelter. Seperti Sulawesi Mining Investment sudah membangun pabrik nickel pig iron(NPI) dengan kapasitas 300.000 ton per tahun di Morowali. Di daerah yang sama, Central Omega Resources juga telah membangun pabrik NPI berkapasitas 100.000 ton per tahun. Sebelum pelarangan ekspor, Central Omega sudah mengekspor lebih dari 3 juta ton biji nikel.
Begitupun Vale Indonesia yang semua bahan tambangnya sudah diolah dalam negeri. Vale Indonesia memiliki kontribusi besar yang tak kalah jauh dengan dua perusahaan besar di atas. Pada akhir tahun 2015, Vale membayar pajak pendapatan 40,4 juta dollar AS dan royalti 15,8 juta dollar AS. Vale juga sudah memiliki smelter nikel berkapasitas 72.500 ton per tahun untuk nikel + cobalt in matte. Perusahaan ini menjadi tulang punggung bagi masyarakat lokal di Sorowako, Sulawesi Selatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Perubahan Komisaris Bank Mandiri Dinilai Strategis Dukung Ekspansi Bisnis
-
Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, UBS dan Galeri24 di Pegadaian Makin Mengkilap
-
Grab Tawarkan Jaminan Tepat Waktu Kejar Pesawat dan Kompensasi Jutaan Rupiah
-
Kuota Mudik Gratis Nataru Masih Banyak, Cek Syarat dan Rutenya di Sini
-
Asuransi Simas Jiwa Terapkan ESG Lewat Rehabilitasi Mangrove
-
Baru Terjual 54 Persen, Kuota Diskon Tarif Kereta Api Nataru Masih Tersedia Banyak
-
Kemnaker Waspadai Regulasi Ketat IHT, Risiko PHK Intai Jutaan Pekerja Padat Karya
-
Tahapan Pengajuan KPR 2026, Kapan Sertifikat Rumah Diserahkan?
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia