Suara.com - Progres pembangunan Jembatan Apung di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah saat ini telah mencapai 85 persen. Jembatan Apung yang akan menghubungkan Desa Ujung Alang dan Desa Klaces, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap tersebut rencananya akan ditarik dari Pelabuhan Majingklak ke Kecamatan Kampung Laut pada 17 November nanti.
Menurut Kepala Balitbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Danis H. Sumadilaga, teknologi apung dipilih oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) karena di lokasi tersebut tidak memungkinkan membangun jembatan dengan teknologi pancang.
Jembatan apung sepanjang 40 meter itu nantinya akan menjadi jembatan dengan teknologi apung pertama di Indonesia. Nantinya jembatan ini dapat dilalui oleh pejalan kaki dan kendaraan roda 2.
Jembatan apung berbeda dengan jembatan pada umumnya meskipun terlihat mirip. Bila jembatan pada umumnya, pijakannya terbuat dengan metode menancapkan tiang pancang atau membuat timbunan, sementara jembatan apung pijakannya dibuat dari wahana apung yang disebut ponton.
Ponton ini terbuat dari beton khusus yang berongga di bagian tengahnya sehingga memungkinkan benda ini terapung stabil di atas permukaan air dan bisa menjadi pijakan jembatan yang kokoh. Ponton ini sendiri bersifat modular sehingga bisa dibongkar pasang sesuai kebutuhan.
Untuk Jembatan Apung di Cilacap, pondasinya menggunakan ponton berukuran 5x3 meter sebanyak dua buah. Jembatan Apung yang memiliki tinggi lima meter dari permukaan air tersebut diyakini tidak akan mengganggu aktivitas nelayan, karena nelayan dapat melintas di bawah jembatan. (*)
Berita Terkait
-
Ini Tiga Instrumen Penting untuk Bangun Perkotaan
-
Konsorsium Jasa Marga Menang Tender Jalan Tol Jakarta-Cikampek II
-
Pembangunan 285 Rumah RISHA di NTT Telah Mencapai 82 Persen
-
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Terganjal Pembebasan Lahan
-
Dana Pensiun Didorong untuk Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya