PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan laba bersih tahun berjalan periode 3Q16 senilai Rp9,08 triliun, naik sekitar 19,54 persen yoy. Naiknya laba bersih ditopang oleh pertumbuhan penjualan sebesar 7,27 persen yoy menjadi Rp70,28 triliun.
Beban pokok penjualan sebesar Rp53,09 triliun, naik sebesar 6,68 persen yoy. Laba kotor dan laba sebelum pajak penghasilan tercatat sebesar Rp17,18 triliun dan Rp12,08 triliun, naik masing—masing sekitar 9,11 persen dan 18,66 persen. Total aset per 30 September 2016 tercatat sebesar Rp42,38 triliun, naik dari total aset per 31 Desember 2015 senilai Rp38,01 triliun.
"Dalam jangka pendek, pencapaian kinerja tersebut akan membawa sentimen positif bagi HMSP khususnya perdagangan sahamnya. Naiknya laba bersih ditopang pertumbuhan penjualan bersihnya dimana
penjualan tersebut disokong oleh kenaikan penjualan produk sigaret kretek mesin, sigaret kretek tangan dan sigaret putih mesin masing—masing sebesar 8,69 persen, 2,88 persen dan 9,01 persen," kata Analys Recapital Securities Adi Kiswoyo Joe, dalam keterangan resmi, Senin (24/10/2016).
Namun, penjualan ekspornya mengalami penurunan sebesar 17,46 persen yoy menjadi Rp 353,17 miliar. Selain dari kenaikan penjualan, pertumbuhan laba bersih perseroan juga didukung oleh naiknya penghasilan keuangan menjadi Rp631,02 miliar dari sebesar Rp25,47 miliar. Turunnya biayai keuangan menjadi Rp16,22 miliar dari sebesar Rp135,11 miliar juga menopang pertumbuhan laba bersih tersebut.
SRAJ Alokasikan Rp600 Miliar untuk Tambah Dua Unit Rumah Sakit Tahun Depan
PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) berencana menambah dua rumah sakit baru tahun depan dengan dana investasi sebesar Rp 600 milliar. Menurut, Jonathan Tahir , selaku Komisaris Utama Perseroan, menyatakan pembangunan satu rumah sakit diperkirakan membutuhkan dana investasi Rp 300 milliar dan salah satunya akan di bangun di Bandung.
Selain itu, Perseroan tengah memproses Penawaran Umum Terbatas II dengan menggunakan pembukuan April 2016. Dari aksi korporasi tersebut, Perseroan ini membidik dana sebesar Rp1 trilliun
Rencana menambah dua rumah sakit baru tahun depan dengan dana investasi sebesar Rp600 milliar akan memberikan dampak positif bagi SRAJ. Hal ini akan meningkatkan pangsa pasar bisnis rumah sakit
Perseroan serta akan memperluas pengenalan merek rumah sakit Perseroan dikalangan nasional," ujar Adi.
Adapun sumber dana pembangunan kedua rumah sakit tersebut berasal dari kas internal Perseroan. Kemudian, dana yang didapat dari penambahan saham baru akan digunakan untuk pengembangan rumah sakit Mayapada di kawasan Lebak Bulus, Jakarta serta di Surabaya. Dari Penawaran Umum Terbatas I yang menghimpun dana sekitar Rp646 milliar, Perseroan masih menyisakan uang sebesar Rp53 milliar per 30 September 2016.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur