Suara.com - Pada kuartal III 2016, PT. Garuda Indonesia Tbk berhasil membukukan laba bersih sebesar 19,6 juta dollar AS atau mengalami penurunan 11,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015 yaitu 22,1 juta dollar AS.
Direktur Utama Garuda Indonesia Arief Wibowo menjelaskan ada beberapa faktor yang membuat laba bersih Garuda mengalami kerugian.
"Loss (kerugian) di sini karena kita banyak pemakaian biaya di-redelivery pesawat dan kita mulai ekspansi di internasional, melakukan berbagai pertumbuhan kapasitas, terutama di Tiongkok, Eropa dan Timur Tengah," katanya dalam konferensi pers di kantor Garuda, Jakarta Pusat, Senin (31/10/2016).
Arief menambahkan sedikitnya enam pesawat yang biaya pengembalian mencapai 52,2 juta dollar AS yang terdiri dari empat pesawat berbadan sempit (narrow body) dan dua pesawat berbadan lebar (wide body).
"Kita juga mendatangkan 17 pesawat baru tahun ini banyak negosiasi pesawat, salah satunya Airbus A330," katanya.
Selain itu, kata Arief, tahun ini Garuda melakukan ekspansi rute penerbangan yang sudah mulai dilakukan sejak Maret 2016 yakni rute Heathwow, London dan Schipol, Amsterdam.
Kendati demikian, Garuda masih optimistis jika laba maskapai penerbangan pelat merah akan membaik pada akhir tahun 2016. Pasalnya, memasuki bulan November dan Desember, permintaan penerbangan untuk umrah mengalami peningkatan, sehingga bisa menggenjot laba perusahaan.
Berita Terkait
-
Erick Thohir Serahkan Urusan Merger Garuda Indonesia-Pelita Air ke Danantara
-
Fokus Bisnis Migas, Pertamina Mau Lepas Pelita Air dan Dimerger Garuda Indonesia
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Garuda Putar Lagu Daerah Sumut di Pesawat
-
Andi Fahrurrozi: Engineer Dibajak Timur Tengah saat Bisnis Bengkel Pesawat Sedang Cuan
-
Promo Tiket Pesawat Garuda Spesial HUT ke-80 RI, Potongan Harga hingga Rp 800 Ribu
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
PANI Siapkan Proyek Ambisius di Tepi Laut Untuk Investasi Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Naik Kelas Bersama BRI, UMKM Fashion Asal Bandung Ini Tembus Pasar Internasional
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!