PT Bank Mandiri Taspen Pos atau Mantap menambah modal Rp400 miliar untuk tahun 2016 seiring dengan pertumbuhan bisnis yang melampaui proyeksi awal.
"Penambahan modal itu karena pertumbuhan bisnis yang lebih cepat, jauh lebih tinggi dibandingkan proyeksi awal sehingga kebutuhan modal juga meningkat," kata Direktur Utama PT Bank Mantap Nixon LP Napitupulu di Denpasar, Selasa (1/10/2016).
Penambahan modal tersebut telah diputuskan dan disetujui untuk Bank Mantap sebanyak 249 juta lembar saham baru dengan nilai Rp400 miliar.
Selain itu tahun 2017, pemegang saham juga sepakat untuk melakukan "right issue" atau menambah modal kembali sebesar Rp200 miliar pada tahap kedua.
Bank Mantap mencatatkan kinerja positif di antaranya dengan melonjaknya jumlah aset mencapai Rp5,6 triliun atau tumbuh 119,6 persen hingga akhir Oktober 2016.
Dana pihak ketiga (DPK) tercatat naik yakni Rp4,76 triliun atau tumbuh hingga 198,6 persen.
Sedangkan penyaluran kredit berkisar Rp3,96 triliun atau naik 196,6 persen dan laba bersih sebesar Rp58,7 miliar sebelum pajak atau naik sampai dengan 108,5 persen Penambahan modal tersebut dihasilkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang digelar pada Senin (31/10).
Dengan adanya "right issue" itu maka Bank Mantap menjadi bank buku 2 atau bank dengan kategori modal inti berkisar Rp1 hingga Rp5 triliun.
Nixon menjelaskan apabila modal tidak ditambah, Bank Mantap dapat mengalami defisit karena pihaknya saat ini tengah mengembangkan jaringan kantor baru di beberapa kota di Tanah Air.
Hingga Oktober 2016 sudah terbangun 118 jaringan kantor baru di Bali, Nusa Tenggara, Jawa, Sulawesi dan Sumatera. Tahun 2020 pihaknya menargetkan sudah ada 200 jaringan kantor baru.
Sehingga apabila tidak ada penambahan modal maka dikhawatirkan pihaknya mengalami defisit sebesar Rp1,2 triliun dan rasio kecukupan modal (CAR) yang dikhawatirkan mengalami tekanan hingga 17 persen pada akhir tahun 2016 dapat dihindari.
Dengan adanya tambahan modal itu rasio CAR berada pada kisaran 29 persen atau lebih tinggi dari ketentuan regulator sebesar 11 persen.
Sementara itu Komisaris Utama PT Bank Mantap, Abdul Rachman mengatakan bahwa pihaknya harus bergerak cepat seiring dengan pertumbuhan signifikan bank tersebut.
"Rencana bisnis kami canangkan selama lima tahun tetapi kenyataannya baru 1,5 tahun beroperasi pertumbuhannya jauh melebihi rencana yang lama ini berarti kami harus bergerak cepat," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar