Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (2/11/2016) ditutup turun sebesar 10 poin atau 0,19 persen ke level 5.405 setelah bergerak di antara 5.393-5.420. Sebanyak 107 saham naik, 204 saham turun, 79 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 8.153 triliun.
"Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net sell) Rp 624 miliar," kata Direktur PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee, Kamis (3/11/2016).
Pasar Amerika ditutup melemah menyusul keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga, sementara kecemasan terkait pemilu menekan sentimen investor. Dengan pasar keuangan mengantisipasi kenaikan suku bunga sebelum akhir tahun, Federal Reserve kembali mempertahankan suku bunga sembari terus mengakui bahwa peluang kenaikan kian membesar.Investor juga memantau perkembangan dari sisi pemilu presiden AS.
"Dow Jones melemah 0,42 persen ke level 17,960. S&P melemah 0,65 persen ke level 2,098 dan Nasdaq melemah 0,84 persen ke level 4,726. Nasdaq turun sekitar 0.93 persen setelah sempat anjlok lebih dari 1 persen sebelumnya," ujar Hans.
Pasar Eropa ditutup melemah seiring dengan meningkatnya ketidakpastian akan hasil pemilu presiden AS 2016. Selain memantau perkembangan pemilu AS, para investor juga bereaksi akan tergelincirnya harga minyak pasca peningkatan stok minyak AS.
"Indeks FTSE ditutup melemah 1.04 persen di level 6,845. DAX melemah 1.47 persen, di level 10,370. Sementara CAC melemah 1,24 persne ke level 4,414," tutup Hans.
Di dalam negeri, direktur Jenderal Pajak menanggapi santai melambatnya perolehan program pengampunan pajak atau tax amnesty pada periode kedua. Padahal pada periode pertama lalu program tersebut melaju kencang. Menurutnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani selalu mengungkapkan bahwa besaran uang tebusan yang dibayarkan oleh wajib pajak tidak masalah bagi pemerintah. Satu hal yang penting pelaporan harta melalui tax amnesty dilakukan secara benar dan jelas. Oleh karena itu pemerintah tidak akan melihat besaran uang tebusan yang dibayarkan. Apalagi sasaran tax amnesty periode kedua yakni palaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Berdasarkan data Direkorat Jenderal Pajak kemarin, pelaporan harta tax amnesty Rp 3.889 triliun, terdiri dari deklarasi dalam negeri Rp 2.763 triliun, deklarasi luar negeri Rp 983 triliun, dan repatriasi Rp 143 triliun. Adapun total uang tebusan yang masuk ke kas negara Rp 94,2 triliun dengan surat pernyataan harta (SPH) yang dilaporkan mencapai 440.826.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Menko Airlangga: Jauh Lebih Baik!
-
Citibank Pastikan Kinerja Keuangan di Kuartal III 2025 Tetap Solid
-
Alasan Indonesia Belum Jadi Raja Batu Bara Asia, Padahal Pasokan dan Ekspor Tinggi
-
APINDO: Isu Utama Bukan hanya UMP Tapi Penciptaan Lapangan Kerja Formal
-
Rupiah Merana! Dihantam Dolar AS dan Ketidakpastian The Fed
-
Rencana Kenaikan UMP, APINDO: Harus Berkeadilan!
-
Waduh, Vietnam Jadi Pesaing Berat Indonesia untuk Dapatkan Calon Investor
-
Cara Dapat BLT Kesra Rp900 Ribu: Syarat, Penerima, Cara Daftar dan Jadwal Cair
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah