PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan memperoleh dana sekitar Rp6,14 triliun dari penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 2,80 miliar saham baru atau maksimal 31,45 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue.
Setiap pemegang 80.000 saham lama berhak memperoleh sebanyak 36.697 HMETD, dimana setiap satu HMETD berhak membeli satu saham baru seharga Rp 2.180 per saham. Bahana Securities, Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer). Aksi korporasi ini telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB pada 22 Agustus lalu. Periode perdagangan HMETD akan dilaksanakan pada 17— 23 November 2016.
Dana rights issue akan digunakan untuk merealisasikan proyek—proyek infrastruktur strategis yang menjadi prioritas pemerintah antara lain Pembangunan Jalan Tol Soreang—Pasir Koja, jalan tol Manado—Bitung, jalan tol Balikpapan—Samarinda, PLTU Banten 2x1.000 MW, PLTU Aceh 2x200 MW, Water Treatment Plant (WTP) Jatiluhur 5.000 1/detik dan pembangunan Kawasan Industri Kuala Tanjung.
"Rights issue merupakan hal yang positif bagi WIKA. Aksi korporasi ini akan memberikan dana segar yang nantinya bisa digunakan untuk membiayai ekspansi usahanya. Selain mendapat dana segar, rights issue tersebut berpotensi menaikkan likuiditas perdagangan sahamnya karena jumlah saham beredarnya akan meningkat dari saat ini sebanyak 6,15 miliar saham. Struktur modalnya juga akan semakin kuat," kata Analys Recapital Securities, Adi Kiswoyo Joe, dalam keterangan resmi, Senin (7/11/2016).
Hingga 3Q16, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp9,34 triliun, naik sekitar 15,4 persen yoy. Naiknya pendapatan menopang pertumbuhan laba bersih tahun berjalan sebesar 11,8 persen yoy menjadi Rp 470,79 miliar. Selain dari kenaikan pendapatan, naiknya laba bersih juga didukung oleh kenaikan laba pada ventura bersama dari sebesar Rp177,95 miliar menjadi Rp180,13 miliar dan perolehan pendapatan lain—lain sebesar Rp45,41 miliar dari sebelumnya beban lain—lain Rp 46,94 miliar.
NIPS Berhasil Mencetak Untung Rp28 Miliar di Q3 2016
Kinerja PT Nipress Tbk (NIPS) cukup memuaskan di kuartal III tahun 2016. Ini terlihat dari penjualan aki kendaraan mengalami peningkatan. Sehingga laba bersih pun ikut terdongkrak. Produsen aki motor dan mobil ini mencatatkan kenaikan penjualan 2 persen menjadi Rp 761 miliar dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp747 miliar. Peningkatan penjualan ini dirasakan dari lini produk aki mobil dan motor. Penjualan aki mobil naik 8,3 persen menjadi Rp416 miliar di kuartal III tahun 2016 yoy dan penjualan aki motor naik 17 persen menjadi Rp102 miliar yoy.
Begitu pula dengan penjualan lithium meningkat 13 kali lipat, menjadi Rp2 miliar dari Rp142 juta. Namun penjualan aki industri turun 13 persen menjadi Rp240 miliar dari Rp275 miliar yoy. Dengan peningkatan penjualan, perusahaan ini mampu mencatat laba Rp28,5 miliar dari periode sama tahun lalu yang masih mencetak rugi Rp3,9 miliar. Peningkatan laba juga ditunjang keuntungan dari selisih kurs sebesar Rp12,4 miliar. Namun NIPS juga memiliki utang yang akan jatuh tempo dari waktu satu tahun dari pinjaman bank sebesar Rp23 miliar dan sewa pembiayaan sebesar Rp12,8 miliar. Sebagai informasi, berdasarkan segemen. Geografis pasar aki NIPS tak hanya berasal dari Indonesia, namun juga ekspor ke Asia, Afrika, timur tengah, Amerika dan Eropa yang juga mengalami peningkatan penjualan.
"Kinerja NIPS yang cenderung stabil karena masih survive nya bisnis aki. Karena produksi aki NIPS juga di jual ke luar negeri serta memproduksi aki untuk banyak sektor, seperti sektor telekomunikasi,
dll. Sehingga bisnis NIPS akan tahan terhadap pelemahan di beberapa sektor karena penjualannya menyebar ke banyak sektor," tutup Adi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik