Suara.com - Memiliki kondisi keuangan yang sehat dan tercukupi segala kebutuhannya adalah dambaan dari seluruh keluarga. Kondisi finansial yang sehat tidak luput dari peran serta seorang suami sebagai pencari nafkah dan istri sebagai pengatur keuangan.
Arus kas yang lancar berarti pendapatan lebih besar daripada pengeluaran. Artinya dana yang didapatkan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Agar arus kas lancar, dibutuhkan pengaturan keuangan yang cermat serta disiplin. Kunci pengaturan keuangan yang baik adalah kemampuan untuk dapat mengalokasikan anggaran sesuai dengan kebutuhan dan prioritas.
Langkah awal untuk mengatur keuangan adalah dengan mencatat keluar masuknya uang setiap bulannya, kemudian dari data tersebut, pisahkan dana sesuai dengan pembagian keuangan yang baik.
Salah satu prinsip pembagian keuangan yang cukup efektif adalah 50-30-10-10 dengan rincian sebagai berikut:
50% pendapatan bulanan untuk pengeluaran kebutuhan
Pengeluaran untuk kebutuhan dibagi menjadi dua, yaitu pengeluaran wajib dan pengeluaran fleksibel. Pengeluaran wajib meliputi cicilan atau asuransi, pajak, biaya air dan listrik, biaya transportasi. Pengeluaran fleksibel adalah pengeluaran yang disesuaikan dengan diri sendiri seperti, tagihan kartu kredit, tagihan telepon, biaya konsumsi (makan), pembelanjaan bahan kebutuhan pokok, hingga biaya untuk anak atau orang tua.
Langkah awal pembagian keuangan 50-30-10-10 adalah dengan memisahkan setengah dari pendapatan untuk pemenuhan kebutuhan pengeluaran keluarga dengan contoh alokasi anggaran sebagai berikut:
Jika anda berpenghasilan Rp5 juta per bulan, pisahkan Rp2,5 juta. Uang tersebut merupakan dana maksimum untuk memenuhi semua kebutuhan pokok. Dari Rp2,5 juta ini, pisahkan untuk masing-masing kebutuhan: (contoh)
- Biaya konsumsi (makan) : Rp1,5 juta (30*Rp50 ribu @hari)
- Biaya listrik, air, dan telepon : Rp300 ribu
- Biaya transportasi : Rp200 ribu (bensin mobil @bulan)
- Biaya belanja : Rp300 ribu
- Biaya anak : Rp200 ribu
30% pendapatan bulanan untuk cicilan
Cicilan ini meliputi cicilan KPR, kendaraan, kartu kredit hingga pembayaran hutang. Pastikan bahwa penggunaan hutang atau cicilan adalah untuk kebutuhan atau aktivitas yang bersifat produktif. Jika alokasi ini kurang, berarti Anda harus mencari pendapatan tambahan seperti bekerja lembur, paruh atau lepas waktu (freelance). Anda juga dapat menyiasati kekurangannya dengan melakukan improvisasi pada pos lain.
10% pendapatan bulanan untuk investasi atau tabungan
Segera sisihkan 10% dari seluruh pendapatan bulanan untuk diinvestasikan atau ditabung. Memang jarang rumah tangga yang memprioritaskan hal tersebut, tetapi tabungan/investasi sangat penting untuk memastikan bahwa Anda memiliki pegangan untuk masa depan.
Tabungan atau investasi dapat berguna untuk berbagai kebutuhan nantinya seperti dana pendidikan anak, dana rekreasi, dana umroh hingga dana ketika anda telah pensiun.
Tabungan atau investasi juga dapat digunakan sebagai pos dana sosial atau darurat. Keberadaan dana darurat sangat penting terlebih jika Anda tidak memiliki perlindungan asuransi. Dengan menabung Anda akan berjaga untuk segala resiko yang mungkin akan menimpa keluarga. Kepanikan dan beban dapat berkurang jika Anda telah mempersiapkannya sejak jauh hari.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya