Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama tujuh kementerian lainnya sepakat untuk melakukan revitalisasi Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) untuk menghadapi ancaman kelangkaan air di Indonesia, di Kantor Kementerian PUPR, Senin (14/11/2016). Acara penandatanganan pelaksanaan revitalisasi tersebut dilakukan oleh perwakilan dari masing-masing kementerian yakni Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Pada acara yang dibuka oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tersebut juga diselenggarakan Dialog Nasional GN-KPA dengan tema “Penyelamatan Hutan, Tanah dan Air” dengan pembicara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Pembina GN-KPA Djoko Kirmanto, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Budieyuwono, Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hilman Nugroho, dan Direktur Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian Tunggul Iman Panudju.
Dalam dialog tersebut Menteri Basuki mengatakan bahwa GN-KPA dicanangkan di Istana Negara pada tahun 2005 lalu. “Kalau revitalisasi dilakukan setiap 10 tahun, saya rasa tidak ada yang salah karena Konferensi Habitat saja setiap 20 tahun direvitalisasi. Karena setiap program atau gerakan seperti ini tidak mungkin sekali dicanangkan, langsung berjalan dengan baik, harus selalu dipelihara,” tuturnya.
Menurutnya, kalau ingin merevitalisasi tidak cukup hanya dengan delapan kementerian tersebut, melainkan harus melibatkan peran serta masyarakat seperti komunitas peduli sungai atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) agar hasilnya maksimal. “Tanpa peran masyarakat, LSM, komunitas pencinta sungai, saya kira revitalisasi GN-KPA tidak bisa efektif,” ujarnya.
Ditambahkannya dari hasil dialog ini, Kementerian PUPR akan membentuk tim kerja yang akan membuat rencana pelaksanaan untuk jangka pendek 1-2 tahun terutama dalam menyelamatkan daerah aliran sungai (DAS) yang ada di Indonesia dengan pola 1 DAS 1 fokus penanganan. “Program revitalisasinya yang terfokus. Batasannya tetap DAS, namun fokus penanganannnya bisa berbeda-beda. Tidak semua harus dilakukan reboisasi, namun ada juga yang pembenahan cara cocok tanam (di hulu DAS), penanganan erosi maupun pengendalian aliran permukaan (run-off),” jelasnya.
Menteri Basuki juga menyampaikan keprihatinannya terkait bencana yang terjadi akibat air seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pertanian tanaman satu musim seperti palawija di pegunungan dengan kemiringan 40 derajat mengakibatkan tanah tidak bisa menahan air sehingga berdampak pada saluran irigasi yang semakin cepat dangkal akibat sedimentasi tanah yang terbawa aliran air.
Diakui Menteri Basuki saat ini banyak sekali DAS dalam kondisi kritis. Oleh karenanya sasaran dari GN-KPA ini salah satunya adalah melakukan pemulihan terhadap 108 DAS kritis dengan prioritas sebanyak 15 DAS sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM).
Ketua Panitia Revitalisasi GN-KPA, yang juga staf ahli Menteri PUPR bidang teknologi, industri dan lingkungan Khalawi Abdul Hamid mengatakan acara dialog nasional tersebut digelar dengan tujuan untuk mencari solusi bersama demi menyelamatkan hutan, tanah dan air di Indonesia. Dialog nasional ini dihadiri kurang lebih sekitar 500 orang yang terdiri dari kementerian/lembaga terkait, gubenur, bupati/walikota, LSM dan seluruh stakeholder GN-KPA.
Berita Terkait
-
Menteri Basuki Dorong Anak Muda Inovatif Hadapi Era MEA
-
Pembangunan Irigasi Kecil, PUPR Libatkan Perkumpulan Petani
-
Kementerian PUPR akan Bangun Infrastruktur Berbasis Masyarakat
-
Ini Developer yang Dinilai Bagus dalam Konstruksi dan Jalan Hijau
-
DAK Bidang Infrastruktur Tahun 2017 Sebesar Rp27,18 triliun
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Ekonomi Dunia di Ambang Melambat, Bos BI Ungkap Biang Keroknya
-
Krim 'Seupil'! Quality Control Biskuit Roma Dikritik Habis oleh Siswa, Mayora Diminta Tanggung Jawab
-
Dari Desa untuk Negeri, Farida Farichah Resmi Dampingi Ferry Juliantono di Kemenkop
-
SIG Klaim Punya Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon Pertama di Asia Tenggara!
-
Goldman Sachs Naikkan Target Price BBRI Jadi Rp4.760 per Saham
-
Cara Cek Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan September 2025, Kapan Cair?
-
Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Agustus 2025
-
Dapat Suntikan Dana dari Trump, Inggris Buka 7.500 Lowongan Kerja
-
Izin Jiwasraya Dicabut OJK, Begini Kabar Baru Nasib Nasabah Dana Pensiun
-
Update Harga Sembako Hari Ini: Bawang Merah Putih Turun, Daging Ayam Masih Mahal?