Mengurus keuangan pada zaman modern yang semakin kompleks ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Banyak masalah yang dihadapi oleh kebanyakan orang dalam mengelola penghasilan dan pengeluaran mereka. Selain itu, banyak pula yang salah dalam membeli produk keuangan sehingga tidak bisa mendapatkan manfaat yang maksimal.
Ada pula yang terjebak dalam kebiasaan yang salah dalam mengelola keuangan sehingga belum dapat mencapai kemapanan secara finansial. Peran perencana keuangan pun makin penting, karena di tengah kesibukan Anda mungkin tidak dapat mengelola sendiri keuangan dengan maksimal. Untuk itu diperlukan ahli yang memang khusus menekuni bidang tersebut.
Suara.com - Bagi yang sudah memutuskan untuk menggunakan jasa perencana keuangan, tentu ingin mendapatkan manfaat yang maksimal bukan? Hal ini tentu wajar karena Anda telah membayar fee untuk perencana tersebut.
Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, pertama-tama harus dimulai dari sikap Anda dalam menjalin hubungan dengan perencana keuangan tersebut. Simak 3 sikap yang perlu Anda terapkan agar dapat mengambil manfaat yang maksimal:
1.Kenali perencana keuangan Anda
Mengenali bukan hanya mengetahui nama dan gelarnya serta alamat dan kantornya, tetapi lebih dari itu Anda harus mendalami rekam jejak perencana keuangan tersebut dalam dunia finansial. Anda juga perlu mengetahui penilaian pengguna jasa terhadap perencana keuangan tersebut. Kenali pula secara personal dengan membangun komunikasi dengan perencana keuangan yang bersangkutan.
Melalui komunikasi, Anda dapat merasakan apakah perencana keuangan ini dapat memberikan rasa nyaman ketika berdiskusi dan komunikasi. Kenali pula gaya dan pendekatan dari perencana keuangan tersebut dan nilailah apakah yang bersangkutan juga tulus membantu atau tidak. Perencanaan keuangan merupakan hal yang sangat personal, sehingga pengenalan secara pribadi sangat membantu dalam proses diskusi ke depannya.
2. Jujur kepada perencana keuangan
Kejujuran merupakan hal yang penting dalam perencanaan keuangan. Sama seperti ketika pergi ke dokter, Anda harus jujur menceritakan kebiasaan, kondisi, dan gejala yang dirasakan agar dokter dapat melakukan diagnosis dan memberi solusi yang tepat. Begitu juga dengan perencana keuangan yang harus mengetahui kondisi keuangan, penghasilan, dan pengeluaran dari klien secara jelas agar dapat memberikan nasihat yang tepat.
Di sinilah peran Anda untuk jujur dalam memberikan data-data yang diperlukan. Memang tidak mudah, apalagi karena keuangan merupakan hal yang cukup sensitif sehingga Anda mungkin kurang nyaman untuk menceritakan secara terbuka. Tapi pahamilah bahwa keterbukaan tersebut diperlukan agar dapat memberikan manfaat yang maksimal.
Di sisi lain, perencana keuangan juga harus jujur kepada Anda mengenai produk keuangan yang ditawarkan. Seluruh kelebihan dan kekurangan dari produk tersebut arus dijelaskan dengan gamblang agar dapat mengetahui segala konsekuensi yang muncul dari produk tersebut. Perencana keuangan juga harus jujur bila melalui penjualan produk tersebut dia mendapat keuntungan/komisi dari perusahaan yang mempunyai produk itu.
3. Berpikiran terbuka
Menggunakan jasa perencana keuangan berarti menggunakan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki sang perencana untuk membantu Anda mengelola keuangan. Dengan demikian, Anda perlu terbuka dalam mempertimbangkan usulan yang diberikan dari perencana keuangan. Anda harus mengosongkan isi gelas pikiran agar dapat menerima ide-ide baru. Jangan menolak mentah-mentah usulan yang disampaikan hanya karena tidak terbiasa dengan usulan tersebut.
Jangan pula menolak suatu produk keuangan hanya karena Anda sering mendengar rumor atau pengalaman negatif mengenai produk tersebut. Pelajari dan cermati dahulu sehingga dapat menilai dengan objektif.
Pertimbangkan segala usulan dengan rasional dan bila kurang jelas, minta perencana keuangan untuk menjelaskan secara detil usulan dan rencana yang dia ajukan. Keterbukaan pikiran akan menuntun Anda untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan mengenai dunia finansial yang bisa membantu mencapai kemapanan finansial.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Inalum Akan Ambil Alih Tambang Bauksit Antam
-
Indonesia Pasar Kripto Terbesar Kedua di Asia Pasifik
-
Antrean Haji Semakin Panjang, Perencanaan Keuangan Sejak Belia Kian Penting
-
BRI Resmikan Regional Treasury Team Medan untuk Perkuat Layanan Keuangan di Sumatera
-
Mengenal Cropty Wallet, Dompet Kripto bagi Pemula yang Antiribet dan Hadirkan Berbagai Keunggulan
-
Penambangan Tanpa Izin Jadi Ancaman, Kopsindo Dukung Pemerintah untuk Lakukan Penertiban
-
Rupiah Ditutup Menguat Senin Sore, Ini Pemicunya
-
Adrian Gunadi Telah Ditangkap, Daftar Tersangka Kasus di Sektor Keuangan yang Masih Buron
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura dan Australia
-
Begini Strategi Investasi Kripto Akhir Tahun, Jangan Hanya Andalkan Momen