Menko Kemaritiman, Luhut Pandjaitan menyampaikan beberapa kemajuan yang telah dicapai dalam kunjungannya ke Jepang beberapa waktu lalu. Pada media briefing di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Jumat (23/12/2016), ia mengatakan pembicaraan-pembicaraan dalam proyek kerjasama Pelabuhan Patimban dan proyel Masela hampir mencapai kesepakatan.
"Finalisasi Pelabuhan Patimban sudah masuk Bluebook (daftar rencana pinjaman/hibah luar negeri) Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Memorandum of Understanding (MoU) antara Kemenhub dan JICA (Japan International Cooperation Agency) untuk detail engineering sudah selesai dilakukan. Dari pihak Indonesia, Kementerian Perhubungan penyusunan DED (Detail Engineering Design) yang akan melibatkan BPPT, Pelindo dan pihak Jepang. Poyek ini nilainya cukup besar, mencapai 3,088 miliyar dolar. Ini akan membuat ekonomi Jawa Barat akan tumbuh dengan bagus," ujar Menko Luhut.
Menyinggung Proyek Masela, Menteri Luhut mengatakan proyek ini juga hampir mencapai kesepakatan. Menurut Menko Luhut, nantinya akan ada tiga proyek dalam proyek Masela ini.
"Kami masih tunggu perjanjian tertulisnya. Nanti akan ada proyek LNG, Petrokimia dan pabrik pupuk. Petrokimia dan pabrik pupuk belum pernah terpikirkan oleh kami sebelumnya. Ada dua masalah yang sudah bisa diselesaikan dalam kunjungan tersebut, yaitu kompensasi waktu dan peningkatan kapasitas produksi," kata Menko Luhut.
Menko Luhut mengatakan pemerintah akan memberi tambahan kontrak kepada Inpex untuk Blok Masela selama 7 tahun, bukan 10 tahun seperti yang diminta oleh Inpex.
"Sampai sekarang itu mereka minta 10 tahun tapi kami melihat angka yang realistis 7 tahun," ujarnya. Tentang cost recovery yang diminta Jepang, pada kunjungan itu pihak Jepang menyepakati besarnya mencapai US$1,2 miliar.
Namun, angka itu belum bisa diputuskan oleh pemerintah Indonesia, karena untuk menentukan angka tersebut akan dilakukan audit terlebih dahulu.
"Ada subject audit. Kami juga harus adil dalam hal ini, tidak bisa langsung tentukan nominal berapa, masih ada beberapa pertimbangan," ungkapnya.
Baca Juga: Luhut Jamin Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Tak Bebani APBN
Kerjasama Maritim Indonesia-Jepang
Kerjasama yang ditandatangani pada kunjungan tersebut, sebenarnya adalah kelanjutan dari pembicaraan Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri Shinzo Abe tahun lalu.
“Kerjasama ini untuk meningkatkan ekonomi kelautan dan meningkatkan kerjasama antara Indonesia – Jepang dalam industri kelautan. Jepang sudah melihat peluang-peluang untuk melakukan investasi di Pulau Natuna Besar, di Natuna Timur untuk energi, dan di Sabang untuk pelabuhan. Mereka juga akan berinvestasi di Morotai".
Kereta Jakarta-Surabaya
Dalam pertemuan dengan wartawan tersebut, Menteri Luhut mengatakan bahwa pemerintah Jepang telah sepakat untuk membangun proyek kereta api semi-cepat Jakarta-Surabaya, dimana skema kerjasama pemerintah-swasta (PPP) termasuk salah satu altenatif yang dipertimbangkan.
Ia mengatakan, berdasarkan pandangan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, skema PPP dipilih karena nilai proyek tersebut sangat besar tetapi menurut UU jalur kereta api adalah aset milik negara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Kementerian ESDM Berhati-hati Tangani Tambang Emas Ilegal di Mandalika
-
10 Kebiasaan Hedonisme yang Diam-Diam Menguras Dompet, Awas Bikin Gaji Langsung Lenyap!
-
Kementerian ESDM Alokasikan Anggaran Rp 4,35 Triliun untuk PLN
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
Mengenal GrabModal Narik: Pinjaman untuk Driver yang Bisa Jeda Cicilan, Ini Syaratnya
-
OJK Kejar 8 Pinjol Nakal: Siapa yang Terancam Kehilangan Izin Selain Crowde?
-
Realisasi Anggaran Kementerian ESDM Baru 31 Persen, Ini Penjelasan Bahlil ke DPR
-
Ketua Banggar DPR Pastikan Redenominasi Sudah Masuk Prolegnas
-
Bahlil Tetap Pede Setoran PNBP Sektor ESDM Capai Target Meski Harga Komoditas Anjlok
-
Cara Gadai Emas Batangan di Pegadaian semua Merek